Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bey Machmudin Harap Pocari Sweat Run 2025 Kembali Pacu PAD Pemda

Kompas.com, 24 Januari 2025, 15:49 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyebut ajang lari tahunan Pocari Sweat Run 2025 diharapkan bisa kembali mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah setempat.

Pada tahun lalu, ia mengatakan, Pocari Sweat Run menghasilkan keuntungan hingga Rp 46,5 miliar. Tahun ini diharapkan bisa lebih dari itu.

"Saya harap bisa lebih banyak lagi karena ini kan persiapan lebih lama," ujar Bey kepada awak media seusai konferensi pers Pocari Sweat Run 2025 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/1/2025).

Dia menilai, ajang ini bukan hanya menarik bagi para pelari, melainkan juga untuk wisatawan.

Selain sebagai ajang festival olahraga, terdapat unsur hiburan juga.

Baca juga: Lantik Dua Pj Kepala Daerah, Bey Machmudin Minta Bereskan Pupuk, Tambang, dan Sampah

"Selain lomba lari, akan ada karnaval dan pertunjukan kesenian di sepanjang jalan. Ini seperti menghidupkan kembali nostalgia masa kecil, mudah-mudahan terlaksana,” kata Bey.

Meski demikian, Bey meminta pihak penyelenggara untuk lebih gencar lagi memberikan sosialisasi perihal pelaksanaan ajang lari tahunan ini sehingga tidak ada lagi warga Kota Bandung yang terganggu saat para pelari sedang melintasi jalanan utama kota.

"Potensi lebih baik untuk masyarakat Kota Bandung itu ada. Saya yakin dengan persiapan yang sangat intensif, sekarang sangat baik kami apresiasi," katanya.

Dia menyebutkan, dengan persiapan yang lebih matang dan juga inovatif, diharapkan ajang ini bisa menjadi contoh bagi kegiatan serupa di Indonesia.

Baca juga: Bakal Bertemu Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi, Bey Machmudin Titip Pesan

Salah satu inovasi tersebut adalah pelaksanaan half marathon yang dimulai lebih pagi sehingga memastikan para peserta dapat menyelesaikan lomba sebelum Kota Bandung dipadati wisatawan.

"Tahun lalu banyak kritik, tetapi saya yakin kali ini akan jauh lebih baik. Dengan persiapan yang sangat intensif dan detail, acara ini bisa menjadi contoh bagi event lari lainnya di Indonesia," ucap Bey.

"Start lebih pagi dan selesai lebih cepat adalah langkah yang tepat. Saya optimistis Pocari Sweat Run 2025 akan menjadi ajang lari terbaik di Indonesia," katanya.

Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya akan meminta bantuan pihak kepolisian, baik Polda Jabar maupun Polrestabes Bandung.

Menurut dai, dari hasil analisis, waktu-waktu rawan gesekan antara pelari dan pengguna jalan terjadi pada pagi hari.

Oleh sebab itu, ia bersama penyelenggara akan menyusun rute jalan untuk menghindari rawan macet.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau