"Titik di mana yang paling rawan terjadi gesekan antara pelari dan pengguna jalan, jika melihat analisis, biasanya mulai jam 7-8 pagi. Titik rawan akan kami hindari, upayakan pelari terakhir melewati titik tersebut sebelum jam 8," ucap Farhan.
Sementara itu, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menyampaikan bahwa Pocari Sweat Run 2025 akan diikuti oleh sekitar 45.000 pelari dari seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah tersebut terdiri dari 15.000 peserta offline. Hari pertama diperuntukkan bagi kategori 5K dan 10K dengan 7.000 pelari, sedangkan hari kedua untuk kategori half marathon dengan 8.000 pelari.
"Kami tetap membuka slot virtual run hingga 30.000 peserta sehingga total lebih dari 45.000 orang dari seluruh Indonesia dapat berpartisipasi," ujar Puspita.
Puspita menerangkan, Pocari Sweat Run tahun ini akan berlangsung selama dua hari pada 19-20 Juli 2025 yang dipusatkan di Balai Kota Bandung.
Karena diikuti oleh ribuan peserta, penyelenggaraan akan membatasi jumlah pelari, yakni sebanyak 10.000 per hari.
Hal ini diputuskan untuk kenyamanan pelari dan pengguna sehingga tidak terjadi kemacetan.
"Pendaftaran untuk Pocari Sweat Run 2025 akan segera dibuka. Meski biaya registrasi tetap sama seperti tahun lalu, peserta akan mendapatkan berbagai manfaat tambahan," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang