Editor
BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menceritakan harapannya, Bandung kembali seperti dulu, menjadi rujukan industri kreatif.
Bahkan ia menginginkan Bandung menjadi kota penghubung industri kreatif Indonesia. Keinginannya tersebut disampaikan di depan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dalam Talkshow Perintis Berdaya di Bandung, Sabtu (21/6/2025).
“Bandung harus bangkit jadi kota kreatif seperti dulu. Mudah-mudahan dengan wali kotanya Kang Farhan, Bandung bisa bangkit,” tutur pria yang akrab disapa Gus Imin ini menyampaikan.
Baca juga: Farhan Tolak Pengajuan Anggaran Rapat di Hotel Bintang 4 dan 5
Muhaimin mengatakan, Bandung memungkinkan untuk menjadi kota penghubung industri kreatif Indonesia. Itu pula yang membuatnya menjadikan Bandung sebagai tempat pelatihan Perintis Berdaya sejak Rabu (18/6/2025) hingga Jumat (20/6/2025).
Gus Imin mengatakan keinginannya tersebut dapat diwujudkan berkaca pada sejarah Kota Kembang itu yang pernah menjadi pusat perkembangan industri kreatif.
Bahkan, kata dia, Bandung sempat menjadi kota rujukan bagi para seniman karena mampu menghasilkan karya seni dan seniman yang masyhur.
“Kita ingat banyak sekali orang segala macem produksinya kreatif, orang-orangnya kreatif musiknya dahsyat-dahsyat waktu itu,” ujarnya.
“Nah, Bandung dulu pokoknya luar biasa, bahkan semua kota di tanah air rujuknya ke Bandung. Jakarta enggak ada apa-apanya dulu. Namun sekarang (Bandung) memudar,” sambungnya.
Baca juga: Penyebab Menteri UMKM Maman Abdurrahman Menangis di Sidang Toko Mama Khas Banjar
Di sisi lain, Gus Imin berharap kota-kota lain juga menjadi kota penghubung di bidang-bidang lain demi membangkitkan ekonomi kreatif Indonesia.
“Saya kira kita ingin semua kota-kota di Indonesia menjadi hub dari para investor, pelaku bisnis, ekonomi kreatif menjadi satu kemajuan bersama,” tutur dia.
Gus Imin mengaku yakin kebangkitan ekonomi kreatif dan UMKM industri kreatif dapat terwujud dengan mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat.
Terlebih, kata Gus Imin, tersedia anggaran bantuan sosial yang besar yang kini fokus penggunaannya menggunakan paradigma baru, yakni program produktif untuk pengentasan kemiskinan.
“Kita pelajari agar semua bentuk pelatihan semua bentuk pemberdayaan, semua bentuk peningkatan kapasitas, dan produktivitas usaha kecil menengah itu benar-benar sesuai dengan tantangannya,” ujarnya.
Adapun dalam acara Perintis Berdaya ini sekitar 65 pelaku UMKM dari berbagai latar belakang telah mengikuti pelatihan sejak Rabu (18/6) hingga Jumat (20/6) kemarin.
Mereka diberikan pelatihan oleh mentor-mentor dari perusahaan ternama seperti Meta, Brodo, Shopee, hingga Paragon Corp.