BOGOR, KOMPAS.com - Seorang santri dilaporkan tertimbun longsor di Puncak Bogor, Jawa Barat, usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (5/7/2025).
Peristiwa ini terjadi saat bencana banjir dan longsor menerjang sejumlah desa di dua kecamatan.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin mengatakan, santri itu merupakan salah satu dari dua orang yang tertimbun saat hujan deras melanda kawasan Puncak sejak Sabtu sore hingga malam hari.
Baca juga: Update Banjir Puncak Bogor: Rumah Rusak, Satu Warga Tertimbun Longsor
Satu korban berhasil selamat, sementara satu lainnya masih dalam pencarian hingga malam hari.
"Awalnya, dua orang tertimbun longsor. Alhamdulillah satu berhasil diselamatkan, satu lagi (santri) masih tertimbun dan dalam proses pencarian," kata Jalal sewaktu dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Banjir Melanda 6 Desa di Puncak Bogor, Longsor Hantam Rumah Warga
Korban yang masih tertimbun diketahui merupakan seorang santri berusia sekitar 17-20 tahun.
Berdasarkan keterangan sementara dari warga, bencana longsor terjadi ketika korban tengah beraktivitas saat hujan deras.
"Kalau cerita warga, korban sedang beraktivitas saat hujan deras, namun kemudian terjadi longsor," ujarnya.
Hingga tengah malam, upaya pencarian terkendala kondisi cuaca dan medan yang sulit. Hujan masih turun di lokasi, listrik padam, dan akses menuju titik longsor cukup sulit dilalui atau berbahaya.
Selain itu, sinyal atau jaringan komunikasi di lapangan juga tidak stabil.
"Cuaca masih hujan dan gelap karena mati lampu, petugas di lapangan juga kesulitan sinyal. Kemungkinan besar pencarian akan dilanjutkan besok pagi, karena SOP kami tidak memungkinkan evakuasi malam hari dalam kondisi seperti ini membahayakan petugas,” katanya.
Meski identitas lengkap korban belum diperoleh, Jalal memastikan bahwa informasi mengenai korban tertimbun telah terverifikasi.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras sejak Sabtu sore menyebabkan banjir dan longsor di tujuh desa yang tersebar di dua kecamatan di Puncak, yakni di Kecamatan Megamendung dan Cisarua.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang