Bupati Bandung saat itu telah menyiapkan sebuah lahan strategis yang akan dibangun menjadi pusat kota dengan akses yang lebih baik ke Jalan Raya Pos buatan Daendels.
Dari Krapyak, ibu kota dipindahkan ke tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang kini menjadi pusat Kota Bandung.
Mula-mula Bupati R. A. Wiranatakusumah II tinggal di Cikalintu yang kini berada di daerah Cipaganti.
Kemudian posisi kantor bupati sempat berpindah ke Balubur Hilir, dan kemudian ke daerah Kampur Bogor atau Kebon Kawung yang sekarang menjadi lahan Gedung Pakuan.
Dengan alasan inilah Bupati R. A. Wiranatakusumah II disebut sebagai pendiri (The Founding Father) Kota Bandung.
Kota Bandung pun akhirnya diresmikan sebagai ibu kota Kabupaten Bandung dengan surat keputusan bertanggal 25 September 1810.
Melansir dari laman PPID Kota Bandung, asal nama Bandung tak lepas dari sejarah Kota Bandung tempo dulu.
Hal ini karena nama Bandung sendiri disebut berasal dari kata “bendung” atau “bendungan”.
Menurut wilayahnya pada zaman dulu Kota Bandung disebut berada di aliran Sungai Citarum yang terbendung oleh lava yang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu.
Hal ini menyebabkan daerah antara Padalarang hingga Cicalengka serta daerah antara Gunung
Tangkuban Parahu hingga Soreang sempat terendam air.
Tempat itu kemudian berubah menjadi sebuah telaga besar yang dikenal dengan sebutan “Danau Bandung” atau “Danau Bandung Purba”.
Setelah surut, bekas danau tersebut menjadi tempat berdirinya pemerintahan Kabupaten Bandung.
Adapun pendapat lain yang menyebut bahwa istilah Bandung berasal dari nama dua buah perahu yang dikendarai oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II.
Kendaraan ini disebut digunakan R.A. Wiranatakusumah II melayari Citarum dalam rangka mencari tempat sebagai pengganti lokasi ibu kota lama di Dayeuhkolot.
Sumber:
https://humas.bandung.go.id/berita/sejarah-singkat-kota-bandung-dari-krapyak-cipaganti-hingga-jalan-pos
https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/cerita-rakyat-bandung-asal-usul-nama-bandung/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.