Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Prasasti Tugu, Tempat Penemuan, dan Isi

Kompas.com - 08/01/2022, 23:24 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti Tugu adalah catatan tentang titah seorang raja bernama Purnawarman pada tahun ke 22 di masa pemerintahannya. Raja Purnawarman merupakan raja Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Tugu berisi keterangan mengenai penggalian Sungai Chandrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6.112 tombak atau 12 km.

Penggalian sungai merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir dan kekeringan di musim kemarau. Bencana alam yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman.

Nama Chandrabaga adalah nama yang lambat laut menjadi nama kota Bekasi. Awalnya bernama Chandrabaga menjadi Bagasasi dan kemudian menjadi Bekasi.

Penggalian pertama adalah peggalian Sungai Chandrabaga untuk mengalirkan air dari hulu
yang alirannya berada di tepi istana Raja Purnawarman agar bisa langsung mengalir air ke laut.

Baca juga: Prasasti Tugu: Letak, Isi, dan Maknanya

Prasasti melukiskan Raja Purnawarman sebagai raja yang memiliki lengan kencang dan kuat. Dia memiliki kekuasaan dan kekayaan untuk memerintahkan pengalian sungai.

Selanjutnya, Prasasti Tugu mencatat bahwa Sungai Gomati yang berair jenih mengalir di tengah-tengah kediaman nenek Raja Purnawarman. Untuk memberkahi pembangunan dua kanal itu, para Brahmana mengorbankan sekitar 1.000 sapi.

Lokasi Prasasti Tugu

Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Kini, lokasi penemuan prasasti masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Ketika ditemukan prasasti ini terkubur di dalam tanah. Hanya, bagian puncak prasasti yang terlihat di permukaan tanah setinggi sekitar 10 cm. Penduduk sekitar prasasti menyebutnya sebagai batu tumbuh.

Karena proses alamiah, lapisan tanah prasasti di sekitar batu ini berlahan mengikis sampai ditemukan oleh peneliti Belanda.

Pada 1879, perkumpulan Batavia untuk kesenian dan ilmu atau Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenscappen memutuskan memindahkan batu yang ditemukan JA Van der chijs ini ke museum.

Baca juga: Asal Usul Nama Bekasi, Berasal dari Kata Baghasasi di Prasasti Tugu

Transkrip prasasti ini pertama kali dikerjakan oleh H.Kem (1885, 1910, 1911). Sedangkan, pembahasan penafsiran prasasti antara lain dikemukakan oleh N.J. Krom (1926, 1931), F.D.K. Brosch (1951,1961), R.M.Ng Poerbatjaraka (1952), J. Noordyun, dan H. Th. Vetstappen (1972).

Pada 1911, prasasti dipindahkan ke Museum Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kini Museum Nasional) atas usaha P. de Roo de la Faille.

Pada 1973, diadakan penggalian arkeologi di lokasi penemuan Prasasti Tugu. Dalam, penggalian tersebut ditemukan sejumlah pecahan gerabah dari berbagai jenis, pola hias, dan ukiran yang mempunyai persamaan dengan gerabah Kompleks Buni.

Sumber: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/ dan https://indonesia.go.id/k

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Bandung
Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Bandung
Siswi SMP Diperkosa 2 Pria di Sukabumi, Korban Diajak Main ke Rumah Pelaku

Siswi SMP Diperkosa 2 Pria di Sukabumi, Korban Diajak Main ke Rumah Pelaku

Bandung
Mobil Kecelakaan, Sopir Ngantuk Usai Begadang Nonton Timnas Berlaga

Mobil Kecelakaan, Sopir Ngantuk Usai Begadang Nonton Timnas Berlaga

Bandung
Melihat Monumen Dua Tugu Udang Berbahan Knalpot Brong di Cirebon

Melihat Monumen Dua Tugu Udang Berbahan Knalpot Brong di Cirebon

Bandung
Viral, Video Oknum Prajurit TNI Diduga Aniaya Sopir di Bogor karena Kesal Disalip

Viral, Video Oknum Prajurit TNI Diduga Aniaya Sopir di Bogor karena Kesal Disalip

Bandung
Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan, Kantong Parkir Disiapkan

Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan, Kantong Parkir Disiapkan

Bandung
Cabuli Penyandang Disabilitas, Kakek 72 Tahun di Bandung Ditangkap

Cabuli Penyandang Disabilitas, Kakek 72 Tahun di Bandung Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com