Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Bursa Cawapres Hasil Survei, Ridwan Kamil Kaget Bisa Mendekati Sandiaga

Kompas.com - 11/01/2022, 12:06 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) hasil survei lembaga Indikator yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021.

Peneliti menyampaikan pertanyaan kepada responden mengenai siapa wakil presiden yang akan dipilih jika pilpres diadakan saat ini.

Dalam survei nasional bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024 itu, Ridwan Kamil menduduki peringkat kedua dengan raihan 15,3 persen suara responden, di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno yang mendapat 25 persen suara.

Baca juga: Ridwan Kamil: 4 Orang Terpapar Omicron di Kabupaten Bandung

Persentase yang diraih Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno hanya bisa didekati oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen.

Sisanya, tokoh lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang hanya meraih angka di bawah 10 persen.

Menanggapi hasil survei ini, Ridwan Kamil mengaku cukup terkejut.

Sebab, ia hanya satu peringkat di bawah Sandiaga Uno yang memiliki pengalaman mengikuti Pilpres 2019.

“Pertama, jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah Mas Sandi (Sandiaga Uno) yang pernah jadi cawapres waktu Pilpres kemarin. Tapi, tentu saya apresiasi, karena ini kan datang dari pilihan masyarakat. Meskipun itu hanya persepsi hari itu saja (saat survei dilakukan) kan,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Tri Adhianto Jadi Plt Wali Kota Bekasi, Ridwan Kamil Beri Pesan Khusus

Meski demikian, Emil memastikan dirinya masih akan tetap fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jabar.

Adapun keputusannya masuk partai bakal dilakukan pada Juni 2022 mendatang.

Menanggapi santai hasil survei

Menurut Emil, berdasarkan pengalaman dua kali Pilkada, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei.

Contohnya, saat maju menjadi calon wali kota Bandung pada 2013, hasil surveinya dimulai dari 6 persen.

Pada hari pencoblosan, ia dan Oded dinyatakan menang dengan meraih suara 45 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com