Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tahu Tempe di Bandung Produksi Lagi, Ada yang Pilih Naikan Harga hingga Perkecil Ukuran

Kompas.com - 24/02/2022, 18:52 WIB
Reni Susanti,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah tiga hari mogok, sejumlah perajin dan tempat produksi tahu kembali beroperasi.

Salah satunya seperti di kawasan Cibuntu, Kota Bandung, Jawa Barat.

Mereka kembali produksi meski harga kedelai di pasaran masih tinggi di angka Rp 11.300 per kilogram, dari yang biasanya Rp 10.000.

"Kami mulai produksi lagi hari ini. Tapi karena harga kedelai masih tinggi, jadi harga tahu dan tempenya naik," beber produsen tahu dan tempe di Cibuntu, Jamal saat dihubungi Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu Bandung Ancam Mogok Produksi

Sementara untuk harga tahu di tingkat perajin dari awalnya Rp 50.000 per papan naik Rp 5.000 menjadi Rp 55.000 per papan.

Sedangkan harga tempe pun naik di kisaran 10-15 persen.

Ada pula perajin yang menjual tahu dengan harga yang sama, namun memperkecil ukuran tahu, seperti yang dilakukan Iniyani.

Baca juga: Minyak Goreng Murah di Kota Bandung Sulit Didapatkan, Pedagang Kecil Kebingungan

"Harganya tetap sama tapi ukurannya diperkecil, khawatir nanti pembeli beralih mencari makanan lain," ucap Iniyani.

Sementara itu, salah satu warga Bandung, Alisa Marwan mengaku sudah membeli tahu tadi pagi.

Ia membeli dengan harga yang sama Rp 5.000 per bungkus.

"Ukurannya memang lebih kecil. Tapi enggak masalah, yang penting jangan sampai hilang di pasaran lagi. Repot cari penggantinya. Karena sumber protein yang lain harganya lebih mahal," beber dia.

Apalagi, ia mendengar harga daging sapi saat ini sedang tinggi. Dalam sepekan terakhir, kata Alisa, sudah tiga kali naik.

"Saudara saya jualan di pasar, jadi kalau ada barang yang naik suka ngasih tahu. Tapi keluarga saya jarang mengonsumsi daging, jadi kurang berdampak pada keluarga saya," ucap dia.

Berbeda ketika tahu dan tempe menghilang di pasaran, ia kebingungan mencari pengganti. Sebab, produk olahan kedelai itu jauh lebih terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com