Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban PO Minyak Goreng di Purwakarta Rugi Belasan Juta, Tak Curiga karena Teman Lama

Kompas.com - 26/02/2022, 15:41 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com-Nuri (22), warga Wanayasa, Purwakarta harus putar otak untuk memenuhi pemintaan pelanggan.

Pasalnya, minyak pesanan pelanggan tak kunjung dikirim oleh suplier, Padahal ia sudah mentransfer belasan juta.

"Saya terpaksa membeli suplier lain, yang harganya jauh lebih mahal. Karena enggak enak sama pembeli yang biasa ngambil di sini, kayak tetangga," kata Nuri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Kisah Lilis Rugi Rp 193 Juta, Jadi Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung

Nuri menyebut telah memesan minyak ke IR dan mentransfer sejumlah Rp 17.730.000. Keseluruhan minyak itu merupakan pesanan pelanggannya.

Selain minyak, ia juga memesan susu, gula, dan susu formula kepada IR.

"Kalau ditotal Rp 20.300.000. Karena saya enggak cuma pesan minyak," kata Nuri.

Nuri mengaku awalnya tak curiga. Sebab, ia telah mengenal IR sejak lama. Suami keduanya merupakan teman komunitas otomotif. Nuri juga sebelumnya kerap memesan keperluan pribadi ke IR. Misalnya susu anak.

Saat minyak mahal dan langka, ia kemudian memesan dua karton minyak ke IR untuk mertuanya. Dari dua karton kemudian naik lima hingga 10 karton lantaran banyak yang pesan.

"Saya tidak pernah menyetok minyak. Pas dateng langsung habis karena itu pesanan semua," kata dia.

Baca juga: Kisah Korban PO Minyak Goreng di Bandung, Percaya karena Kenalan Lama Malah Rugi Rp 95 Juta

Ia dan temannya memang sempat curiga dengan pekerjaan IR.

Namun Nuri lantas berpikir positif lantaran tengah masa pandemi Covid-19 dan tengah work from home. Apalagi sikap IR pun baik pada teman-temannya.

"Saya enggak tahu kalau ternyata kasusnya banyak," kata dia.

Nuri pun berharap uangnya bisa kembali. Ditanya soal sudah melapor polisi atau belum, ia menyebut yang megurusi hal itu suaminya.

"Kalau masalah itu suami saya yang tahu, soalnya kalau kumpul sama korban-korban juga suami yang kumpul saya enggak ikut. Saya punya anak bayi jadi enggak bebas ke mana-mana. Jadi suami yang pulang pergi dari Purwakarta ke Bandung. Kalau keinginan (lapor polisi) pasti ada," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com