SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah korban bencana gerakan tanah di Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, mengungsi.
"Sudah mengungsi tiga hari di rumah saudara yang belum rusak," ungkap seorang penyintas, Enung Nuraeni kepada Kompas.com saat ditemui di tempat pengungsian, Jumat (4/3/2022) malam.
Dia menuturkan di rumah ini ada lima keluarga yang mengungsi karena rumahnya rusak berat.
Baca juga: 30 Rumah Warga Terdampak Tanah Bergerak di Palabuhanratu Sukabumi, 15 di Antaranya Rusak Berat
Rumah sudah tidak layak dihuni lagi. Pasalnya, setiap hujan bangunan menjadi berubah dan tanah bergeser.
"Kami mohon kepada pemerintah ada solusi, ada bantuannya harus seperti apa," tutur Enung.
"Kalau mengungsi terus, kami juga punya keluarga, punya anak-anak yang harus sekolah," sambung dia.
Menurut Enung, kerusakan rumahnya itu sudah berlangsung sejak setahun lalu. Saat awal, kerusakan hanya retak-retak kecil pada bagian lantai keramik dan dinding.
Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi Sebabkan 8 Rumah Warga Rusak
Selanjutnya retakan-retakan tersebut terus membesar. Bahkan di antara dinding sudah ada yang jebol. Hingga akhirnya kondisi rumah tidak layak huni, dan terancam ambruk.
"Kami kira bukan pergeseran tanah, karena kami orang awam, tidak tahu apa-apa," ujar dia.
Penyintas bencana lainnya, Ria Dwi Nurwina (36) menuturkan rumahnya rusak pada dinding dan lantai dalam waktu sekitar tiga hari. Bahkan sebagian ruangan sudah ada yang ambruk.
"Tiga hari ini langsung parah seperti sekarang, rumah kami sudah sangat tidak layak huni," tutur Ria sambil menunjukkan kerusakan di rumahnya kepada Kompas.com Jumat malam.
Baca juga: Kota Sukabumi Masuk PPKM Level 4, Ini Penyebabnya
Dia mengakui belum ada pikiran untuk mengungsi. Karena rumah-rumah keluarga terdekat di kampung ini sama-sama rusak.
Namun, pakaian dan perlengkapan rumah tangga sudah dikemas.
"Kalau mengungsi harus jauh dari sini, di rumah siapa dan di mana" aku Ria.
Dia mengharapkan ada tempat pengungsian yang layak bagi para penyintas bencana.
Baca juga: Sabu-sabu Senilai Rp 4 Miliar Ditemukan di Sukabumi
Bencana gerakan tanah melanda Kampung Nyalindung di perbatasan dua desa, yakni Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Bencana geologi ini sudah mulai diketahui masyarakat yang berlokasi di Jalan raya Cibadak - Palabuhanratu sejak setahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.