IR mengatakan sengaja mengiming-imingi korban agar membeli minyak kepada dirinya dengan hadiah ponsel dan laptop.
Hadiah tersebut akan diberikan untuk pembelian minyak sekian karton pada Desember 2021.
Rencananya hadiah akan diberikan jika IR sudah memehuni kebutuhan korban. Namun hingga batas waktu yang ditentuan, IR tak bisa memenuhi orderan dari para korban.
"Tapi kalau itu kejadiannya barangnya sudah clear di bulan Desember. Yang dapatnya memang dari korban-korban itu juga, karena dari bulan September pembelanjaannya bagus," ujarnya.
Dari tangan IR, petugas Polresta Bandung mengamankan sejumlah barang bukti antara lain bukti transfer dan rekening korban.
Baca juga: Perjuangan Warga Lereng Semeru Antre Sambil Gendong Anak demi Minyak Goreng Murah
Dari pemberitaan sebelumnya, disebutkan korban penipuan IR mencapai puluhan orang dengan total kerugian mencapai Rp 1,6 miliar.
Salah satu korban IR adalah Ayu Ratna, warga Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung.
Ia ikut membeli sistem PO setelah ada tetangganya yang berlangganan kepada IR. Ia pun mmebeli minyak goreng premium merek Bimo kemasan dua liter sebanyak 50 karton
Ayu pun transfer uang Rp 10 juta yang dibayar awal. Pada pembelian di bulan Desember 2021, barang yang dijanjikan dikirim oleh IR.
Baca juga: Cerita Para Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar
Lalu IR kembali menawarkan harga promo Bimoli yakni Rp 30.000 per dua liter. Saat itu, harga di pasaran mencapai Rp 38.500.
"Kemudian dia (terduga pelaku) nawarin lagi harga promo 100 karton, Bimoli per 2 liter cuma Rp 30.000. saat harga normalnya Rp 38.500. Karena percaya, saya ikutan beli, Rp 18 jutaan sekian," katanya.
Pada pemesanan kedua, pengiriman tidak berjalan seperti seharusnya. Satu minggu setelah transfer, minyak yang dipesan tak kunjung datang.
Baca juga: Kusyati Gagal Beli Minyak Goreng Murah karena Kecopetan: Saya Relakan dan Pulang
"Pengirimannya ketunda terus, alasannya karena nunggu dari gudangnya kosong, terus dia bilang dananya mau dikembalikan," ucapnya.
Ayu pun meminta pengembalian uang, namun IR terus mengundur-undur waktu.
"Pada Januari awal, saya bilang mau nyuruh orang buat nagih ke pelaku. Tapi, kemudian dia transfer Rp 8 juta sama Rp 2 juta, jadi masih ada sisa Rp 8 juta lagi," katanya.
Ayu mengaku sudah berulangkali berusaha menemui IR dengan mendatangi rumahnya di kawasan Panyilekan, Kota Bandung. Namun, IR tak pernah ada.
Baca juga: Kisah Lilis Rugi Rp 193 Juta, Jadi Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung
Ia mengatakan ada 22 orang yang menjadi korban IR dengan total kerugian mencapai Rp 1,6 miliar.
"Paling besar sampai ratusan juta. Pokoknya, utang pelaku kepada ke-22 korban, totalnya sampai Rp 1,6 miliar. Korban rata-rata orang sini (Bandung), paling jauh itu di Garut, di Limbangan," ujarnya.
Ayu mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Cileunyi.
"Kami sudah lapor ke Polsek Cileunyi bareng sama yang lain, lima orang. Ada juga yang lapor ke Polsek Limbangan. Pelaku sempat datang satu kali pas panggilan, selanjutnya tidak datang lagi, menghilang," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah | Editor : Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.