Pada awalnya, kata Zaenal, bentuk asli dari bangunan Masjid Besar Majalaya hanya ruang utama dan selasar masjid saja.
Namun seiring waktu, pemugaran pun dilakukan guna memperkokoh masjid agar bisa terus berdiri.
"bentuk aslinya mah ruang utama, dan selasar saja, di pugar secara signifikan belum, paling selasar yang sekarang ada jendelanya, terus sekarang ada pintu depan, kalau dulu langsung terbuka," ucapnya.
Baca juga: Melihat Masjid Sela, Peninggalan HB I yang Masih Kokoh Berdiri
Zaenal membenarkan, Masjid Besar Majalaya pernah menjalani dua zaman yang bersejarah, yakni era perang Ganeas dan perang kemerdekaan.
"Dulu katanya, zaman Sumedang Larang melawan Cirebon ini sempat jadi tempat singgah pasukan Islam. Kemudian di era perang Revolusi juga tempat ini pernah jadi tempat singgah pasukan kemerdekaan," kata Zaenal.
Sisa-sisa dari era itu, kata Zaenal tergambar pada arsitektur di dalam Masjid.
"Secara arsitektur mirip dengan Cirebon, kemungkinan karena pernah dijadikan tempat singgah pasukan Sumedang Larang yang bertempur dengan Cirebon, karena kayu-kayu yang dipakai itu dari Jepara, pilar asli pohon Jati," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.