Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili Indonesia, Mahasiswa ITB Raih Perunggu di Asian Students’ Venture Forum 2022 Berkat Sarang Lebah Buatan

Kompas.com - 06/04/2022, 17:45 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) membawa pulang perunggu untuk Indonesia dalam ajang Asian Students’ Venture Forum 2022.

Keempat mahasiswa tersebut yaitu Alfinza Willys Alfarizi, Pujangga Reogavi, Afra Samantha, dan Satria Dwi Bagaskara. Mereka mahasiswa Kewirausahaan angkatan 2020.

Asian Students’ Venture Forum merupakan lomba tahunan yang diadakan Korea Economic Daily.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Beberkan Menurunnya Kualitas SBM ITB: Permasalahan Belum Selesai

Kompetisi business startup ini diikuti berbagai negara Asia seperti Korea, China, Taiwan, Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara lain.

Konsep yang ditawarkan 4 mahasiswa yang tergabung dalam Tim I-Newbee ini sarat dengan teknologi, namun mengutamakan perencanaan bisnis menarik dan menjanjikan dari segi finansial.

Salah satu mahasiswa, Afra, menjelaskan sistem lombanya. Mula-mula diadakan seleksi proposal dan video di kancah nasional. Setelah proses screening, hanya 2 tim yang dipilih untuk mewakili setiap negara. Indonesia mengirimkan delegasi dari ITB dan UI.

“Untuk tahun ini yang lolos hingga tahap final hanya ada 9 startup dari 5 negara. Puji syukur untuk tahun ini, kami berhasil menjadi satu-satunya delegasi Indonesia yang memulangkan medali,” tutur Afra dalam rilisnya, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Konflik Rektor-Dosen, ITB Minta Maaf kepada Orangtua dan Mahasiswa SBM ITB

Ide yang mereka godok adalah Artificial Bee Hive atau sarang lebah buatan.

Alat ini fokus untuk membantu pengumpulan madu lebah Trigona menjadi lebih cepat dan membuat proses pemanenan madu menjadi lebih efisien.

Slim Hive adalah nama dari produk tim ini yang berbasis teknologi. Produk ini ditujukan untuk peternak lebah Trigona, baik pemula ataupun ahli. Sebab produk ini dirancang dengan sistem yang mudah dan minim risiko.

“Slim Hive dilengkapi dengan IoT yaitu motion detector, temperatur, dan sensor berat untuk memantau sarang lebah secara real time melalui ponsel pintar petani lebah. Motion detector dari lebah bisa diterjemahkan menjadi sebuah informasi aktivitas lebah di dalam sarang,” kata Satria.

Baca juga: Dipanggil DPR Terkait SBM ITB, Rektor Sebut Transformasi ITB untuk Hindari Komersialisasi Pendidikan

Sementara sensor temperatur akan menambah keakuratan informasi dari motion detector dan sensor berat akan membantu petani lebah membuat estimasi atau perkiraan waktu sarang lebah tersebut bisa dipanen. Satria menambahkan, pembuatan produk mereka sudah sampai tahap prototipe fisik dan akan digunakan sebagai objek pengujian, eksperimen, dan pengembangan produk lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com