"Namun tentunya tergantung bentuk dan ukurannya, terutama kondisi WC dan tempat wudunya," sebut dia.
Untuk kegiatan ini, anggota biasanya dibagi ke dalam tiga tim. Ada yang bertugas membersihkan area dalam, halaman dan lingkungan sekitar masjid, serta di area tempat wudu dan peturasan.
"Kegiatan ini gratis. Untuk kebutuhan operasional termasuk pengadaan alat kita galang sendiri secara sukarela. Alhamdulillah kita juga ada donasi," ujar Arif.
Tanpa Bayaran
Bergerak di bidang sosial keagamaan, kegiatan Salon Masjid tidak berharap imbalan apalagi bayaran.
Para anggota yang berasal dari berbagai profesi dan kalangan ini secara sukarela membersihkan rumah ibadah umat Islam tersebut.
Karena itu, mereka mengajak masyarakat dan takmir masjid untuk tidak sungkan apabila membutuhkan jasa mereka.
“Gratis, takmir masjid bisa menghubungi nomor kontak telepon atau berkomunikasi langsung lewat media sosial kami,” kata Arif.
Biasanya, apabila ada permintaan membersihkan masjid, mereka akan mengutus 1-2 orang untuk survei lokasi terlebih dahulu guna melihat situasi dan kondisi lingkungan masjid.
Baca juga: Sejarah Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, Masjid Tertua dan Terbesar di Pontianak
Termasuk ukuran dan bentuknya guna menentukan berapa jumlah anggota yang akan diterjunkan dan alat yang harus dibawa serta diperlukan.
"Untuk membersihkan masjid ini misalnya, karena lumayan besar dan dua lantai, anggota yang kita libatkan ada 60 orang. Tapi, kalau masjid-masjid yang ukurannya kecil ditangani 10 orang juga bisa," ujar Arif.
Eksistensi Kawan Ukhuwah
Sejak terbentuk empat tahun lalu, sudah ratusan masjid di Cianjur yang dibersihkan Kawan Ukhuwah.
Anggota komunitas ini pun tumbuh pesat. Dari awalnya hanya 15 orang, kini mencapai 110 orang.
"Latar belakang mereka dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, pengusaha, mantan preman juga ada,” sebut Arif.
Arif berharap, kegiatan salon masjid bisa menjadi trigger atau pemicu bagi pemuda setempat untuk lebih peduli terhadap kebersihan masjid.
Pihaknya juga membuka akses seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin bergabung dalam komunitas.
"Semakin banyak yang terlibat, tentunya akan semakin banyak orang yang memakmurkan masjid, mari bergabung," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.