Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammad Farhan Desak Pemerintah Tegas Sikapi Ancaman Amerika Boikot G20

Kompas.com - 20/04/2022, 08:34 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan mengomentari pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat, Janet Yellen terkait ancaman boikot G20.

Sebelumnya, Janet Yellen meengultimatum Presidensi G20 untuk menghapus Rusia dari forum ekonomi utama.

Bahkan Amerika mengancam akan memboikot sejumlah agenda jika Presidensi Indonesia menghadirkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Soal Jaringan NII di Sumbar, Anggota DPR: Secara Kultur, Orang Minang Tidak Memiliki Kecenderungan Jadi Teroris

Menyikapi hal tersebut, Farhan mendesak pemerintah tegas dalam menentukan sikap atas hal itu karena Indonesia dipastikan memiliki positioning besar dalam kesuksesan G20.

"Pernyataan Menteri Keuangan Amerika ini membuat kita agak bertanya-tanya, maunya apa ya?" ujar Farhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

"Padahal Presiden Biden masih memberikan syarat, bukan harga mati. Beliau mengatakan bahwa apabila Indonesia tidak bisa memenuhi permintaan ini (tidak mengundang Rusia) paling tidak undanglah Ukraina," tambah dia.

Farhan memastikan, Amerika Serikat tidak basa basi atas permintaan tersebut. Tetapi ia juga menekankan bahwa imbas konflik Rusia Ukraina yang berkepanjangan ini dinilai jadi momentum Indonesia menegaskan sikap netral.

"Pernyataan dari Menteri keuangan Amerika Serikat, tapi bukan dari Presiden (Biden) memang menegaskan bahwa mereka sedang mamastikan agar sanksi ekonomi itu memberikan efek yang besar, bukan yang sifatnya basa basi. Sikap politik mereka jadi sangat tegas," katanya.

Baca juga: Protes Kehadiran Rusia, Delegasikan G20 Akan Ramai-ramai Walk Out dari Pertemuan

Farhan menilai, sejauh ini belum ada negara-negara peserta G20 secara tegas bersikap terhadap rencana tersebut.

"Indonesia harus hati-hati menyikapi pernyataan Menteri Keuangan AS ini. Walaupun, sampai sekarang belum terihat adanya pernyataan-pernyataan yang mendukung atau bersebrangan dengan Menteri Keuangan Amerika," ungkapnya.

Untuk menghadapi situasi itu Indonesia harus semakin massif membangun kepercayaan kepada peserta.

"Kita pun harus bisa menggalang agar membentuk sikap yang jelas. Indonesia harus bisa mengajak kolaborasi atau sikap bersama diantara para menteri luar negeri India, Brazil, anggota-anggota G20 yang lain. Sekarang momennya diplomasi modern, yaitu menaikkan positioning bersama, sayangnya sekarang belum ada yang seperti itu," tutur dia.

Momentum AS Sudutkan Rusia

Forum G20 dinilai bakal menjadi momentum habis-habisan Amerika Serikat menyudutkan Rusia.

"Saatnya sekarang membuat manuver menyeimbangkan hal itu, karena Amerika akan habis-habisan di G20, sehingga bisa saya simpulkan G20 ini bisa jadi The Last Frontier bagi AS mempertahankan hegemoninya di dunia," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com