KOMPAS.com - Juju Juariah (46),ditemukan tewas di rumah toko (ruko) miliknya di Kampung Godobag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (17/5/2022).
Saat ditemukan, ada luka di leher perempuan yang akrab dipanggil Teteh Julia.
Korban diketahui sebagai ibu tunggal yang memiliki dua anak. Anak pertamanya sudah menikah dan tinggal di Bandung. Sementara anak bungsunya masih kuliah di Yogyakarta.
Baca juga: Janda di Tasikmalaya Tewas Diduga Dibunuh, Polisi Lakukan Penyelidikan
Lina Marlina (41), adik korban mengatakan semasa hidupnya, sang kakak bercerita kerap jadi korban kekerasan rumah tangga (KDRT) suaminya keduanya yang berasal dari Pakistan.
Mantan suami Juju bernama JO (41).
Karena kerap dianiaya, Juju pun mengajukan perceraiaan pada Desember 2021 setelah setahun menikah dengan JO.
"Sebelum meninggal dunia, dia (korban) sering kali curhat. Selama berumah tangga dengan mantan suaminya berinisial JO (41), sering kali (korban) melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok, mencekik, memukul hingga wajahnya lebam-lebam dan membiru. Itu cerai gara-gara itu," ujar dia, Selasa.
Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Teteh Julia, Janda Tasikmalaya yang Tewas dengan Luka di Leher
Menurut Lina, selama ini kakaknya tinggal dengan keponakan laki-lakinya. Di hari kejadian, sang keponakan yang berstatus mahasiwa tidur di lantai dua ruko.
Pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIN, ia turun ke lantai satu untuk membangunkan Juju.
Saat itu lah sang keponakan menemukan Juju bersimbah darah di dalam kamar sekaligus mushala ruko.
"Awalnya keponakan saya yang turun ke lantai 1 untuk membangunkan korban dan (posisi korban) masih tertutup bantal," jelas Lina.
"Saat (bantal) dibuka, bersimbah darah penuh luka di leher dan kakinya terikat lakban hitam," sambung dia.
Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Teteh Julia, Janda Tasikmalaya yang Tewas dengan Luka di Leher
Saksi yang melihat Juju dalam kondisi bersimbah darah langsung berteriak meminta bantuan.
"Saat tahu, keponakan saya langsung berteriak dan memanggil saudaranya serta para tetangganya," tambah dia.
Sementara itu, Iim (70) salah seorang tetangga korban mengenal JJ adalah sosok yang baik dan ramah. Para tetangganya pun tak menyangka kejadian yang dialami korban dan berharap kasusnya cepat terungkap.
"Dulunya sempat jadi tukang rias sebelum berumah tangga. Lalu berangkat ke Malaysia dan menikah dengan orang Pakistan. Nikahnya di sini," kata Iim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.