Menurut dia langkah tegas secara terukur hingga tembak di tempat yang akan dilaksanakan kepolisian merupakan kewenangan dan sesuai standar operasional.
"Tentunya polisi tidak sembarangan melakukannya. Meskipun berat, tapi karena terpaksa demi ketertiban dan keamanan apa boleh buat," ujar Kamal.
"Terpaksa ditembak di tempat daripada membahayakan dan lebih banyak korban lagi nantinya," sambung dia.
Pada konferensi pers itu, para perwakilan perkumpulan XTC, Brigez, Moonraker, dan GBR juga membacakan pernyataan sikap menolak kelompok berandalan bermotor.
Di antaranya menyatakan bahwa XTC, Brigez, Moonraker, dan GBR bukan merupakan kelompok berandalan bermotor atau geng motor, namun sebuah organisasi yang resmi di mata hukum.
Baca juga: Bus Rombongan Taruna Akpol Serempet Pengendara Bermotor di Lombok Barat, 1 Tewas
Menolak keras tindakan kekerasan dan tindakan bertentangan dengan hukum yang dilakukan kelompok berandalan bermotor dan oknum tertentu yang mengatasnamakan XTC, Brigez, Moonraker dan GBR.
Juga mereka siap membantu TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Sukabumi dalam menjaga keamanan ketertiban masyarakat.
Pernyataan sikap ditandatangani di atas materai oleh masing-masing perwakilan, yakni Robin Gunawan (XTC), Isa Resmana Biana (Brigez), Willy Kurniawan (Moonraker) dan Wendi Rahadian (GBR).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.