Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bandung Tak Punya Anggaran Pemusnahan Hewan Terjangkit PMK

Kompas.com - 03/06/2022, 15:16 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, belum terpikirkan untuk memusnahkan hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pasalnya, sejauh ini belum ada anggaran terkait pemusnahan. Padahal pemusnahan efektif menekan penularan PMK.

"Kita selama ini tidak ada anggaran untuk pemusnahan, sebetulnya kalau pengin efektif itu semua hewan yang kena maupun diduga kena radius 10 kilometer itu harus dimusnahkan atau disembelih. Tapi sekali lagi belum ada anggaran," katanya kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: PMK Merebak di Lereng Gunung Merbabu, Dokter Ini Bagikan Ramuan Herbal Gratis untuk Sapi

Soal pemusnahan, kata dia, dikembalikan ke masyarakat.

Jika dalam tiga hari hewan yang terjangkit PMK tidak memperlihatkan gejala untuk sembuh, Tisna menganjurkan untuk di potong.

"Daripada nanti terlanjur kurus, terlanjur mati, nanti dagingnya bisa dijual masih ada nilai ekonomis, asal diolah dengan baik," ujarnya.

Sejauh ini, ketersedian daging di Kabupaten Bandung tergolong aman.

Ada 7.000 ekor sapi potong untuk stok daging, sedangkan untuk stok hewan kurban Kabupaten Bandung menyediakan 3.000 ekor.

Tisna menjelaskan, stok untuk hewan kurban mengalami kekurangan.

"Di Cikancung itu tidak kurang ada 7.000 ekor untuk stok sapi potong atau daging, untuk kurban kita ada 3.000 ekor, kalau kurang yang 7.000 bisa di konversi untuk hewan kurban," ujarnya.

Baca juga: Kasus PMK Melonjak, Pemkab Tuban Tutup 3 Pasar Hewan Selama 14 Hari

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung tidak menampik, meski PMK mulai merambah, masih ditemukan bandar yang meminta didatangkan lagi sapi dari daerah luar.

Padahal, lanjutnya, stok di kandang masih tersedia dan dinyatakan sehat dari PMK.

"Yang sudah masuk itu banyak banget. Ada yang di dalam kandang itu sudah 150 bahkan sampai 300 ekor, tapi masih saya temukan bandar yang bandel, baru-baru ini datang ke saya untuk melakukan penambahan sebanyak 100 ekor, tapi saya tegur, saya suruh dia untuk membuat sehat sapi yang ada," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com