Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Eril Terseret Arus Sungai Aare hingga Tenggelam dan Pencarian Tanpa Batas Waktu

Kompas.com - 07/06/2022, 05:20 WIB
David Oliver Purba

Editor

 

Salah satu yang menghambat upaya pencarian adalah kondisi sungai yang keruh akibat partikel salju.

“Sungai Aare adalah sungai yang sangat dinamis. Bisa berubah sesuai kondisi alam,” jelasnya.

Sementara, keluarga Ridwan Kamil telah mempercayakan pencarian Eril kepada pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Swiss.

Pernyataan itu disampaikan perwakilan keluarga, Elpi Nazmuzaman, saat konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin.

"Mendengar penjelasan polisi pada hari Jumat, kami untuk selanjutnya mempercayakan seluruhnya pemantauan kepada pihak KBRI. Sehingga posisi kami memantau secara pasif dan juga menunggu arahan pihak KBRI," ujar Elpi.

 

Dugaan Eril terseret arus

Sementara, Ridwan Kamil menduga, Eril terseret arus Sungai Aare dan tenggelam karena mengalami kram.

"Jadi pas kejadian, anak kami itu terduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula. Jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Emil, sapaan akrabnya, saat memberikan keterangan dalam pengajian keluarga, Minggu (5/6/2022) malam.

Terlebih, kata Emil, kondisi Sungai Aare, berbeda dengan sungai Indonesia.

"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita. Kalau di kita sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat. Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," tuturnya.

Meski demikian, Emil tetap menganggap hal itu sebagai suratan takdir yang harus disikapi secara ikhlas. (Penulis Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor Reni Susanti,
Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com