Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Tak Akan Mengkhianati Hasil, Ujang, Si Tukang Bubur, Akhirnya Naik Haji

Kompas.com, 9 Juni 2022, 05:45 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Pepatah "sedikit-demi sedikit lama-lama menjadi bukit" dia praktikan bersama sang istri.

Bahkan, mereka sempat menabung di nominal paling kecil, yakni Rp 5.000.

"Enggak langsung ada uangnya. Saya niat waktu itu kumpulin pakai celengan. Dari nominal yang kecil sampai bisa nabung di bank," ujarnya.

Keuntungan yang tak seberapa dari hasil berjualan bubur setiap hari selalu disisihkan.

Sementara sang Istri, membantu mengumpulkan uang dengan berdagang gorengan serta nasi kuning.

"Istri juga ingin banget berangkat. Jadi waktu itu dia niat cari modal buat usaha sendiri, intinya buat keperluan dan pergi haji," ujar Ujang.

Ujang ternyata tak hanya berdagang bubur saja. Setiap akhir pekan, pada jam siang, dia kerap membantu beberapa kios di Pasar Soreang.

Ujang membantu melayani pembeli hingga jadi kuli kasar panggul.

Niat yang tulus dan yakin akan kebesaran-Nya, menjadi jalan dan cara tersendiri untuk bisa memberangkatkan Ujang dan istri ke Tanah Suci.

"Intinya jangan ragu dengan kebesaran Allah. Buktinya, saya penghasilan hanya segitu-gitu saja, tapi saya yakin, tawakal terus, dan bisa, terbukti," jelasnya.

Hingga saat ini dia tak pernah menyangka uang untuk berangkat haji terkumpul hanya dalam kurun waktu empat tahun saja.

"Rezeki dari mana-mana datangnya. Kerjaan dagang bubur, kadang jadi kuli kasar, tapi banyak rezeki dari luar itu. Membantu jaga rumah orang, teman lama minta dibangunin tempat usaha, sampai ngecat sekolah dan madrasah saya kerjain, tenyata mengalir semua," ungkapnya.

Membantu Pembangunan Madrasah

Salah satu yang Ujang yakini sebagai kasih sayang-Nya dan mendatangkan berbagai sumber rezeki adalah ketika dia membantu membangun sebuah madrasah untuk anak-anak di wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Ujang mengatakan, saat itu ibunya meninggal dunia dan meninggalkan sebidang tanah yang di atasnya sudah dibangun sebuah bangunan yang belum usai.

Dulunya ibu Ujang berencana untuk membuat kontrakan. 

Saat itu, dia sempat berpikir untuk merenovasi bangunan itu dengan uang yang dia kumpulkan untuk berangkat haji.

Namun, niat itu diurungkan, lantaran dia khawatir keberangkatannya gagal.

Adapun bangunan dengan luas 5x4 meter persegi itu akhirnya dihibahkan ke temannya yang berniat membangun madrasah.

Ujang meruntuhkan bangunan tersebut dan memberikannya untuk dijadikan fondasi madrasah.

"Saya runtuh kan dan kasih ke dia. Niatnya membantu anak- anak berproses belajar agama. Setelah itu, rezeki enggak berhenti datang dari hal-hal yang tak terduga," ujar Ujang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau