Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Pulangkan Narmi dari Arab Saudi...

Kompas.com - 09/06/2022, 05:46 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Munah (47) terisak, air matanya mengalir. Begitupun Dewi (30). Keduanya menangis sembari menceritakan bahwa Narmi (40), anggota keluarga mereka yang 13 tahun menjadi buruh migran di Arab Saudi, tak jelas nasibnya.

Munah berujar, adiknya Narmi, pergi ke Arab tahun 2009. Niatnya untuk memperbaiki taraf hidup dan bercita-cita ingin memperbaiki rumahnya.

Baca juga: TKI di Taiwan 6 Tahun Gaji Minimum Tak Pernah Naik, Jam Kerja Tidak Jelas, dan Tanpa Libur

 

Saat itu, Narmi meninggalkan seorang anak laki-laki yang duduk kelas 4 SD. Adapun sekarang sudah berusia 23 tahun.

Baca juga: Gagal Bekerja di Polandia, 11 TKI Asal Lampung Terkatung-katung di Turki

Narmi sempat mengirimkan gaji sebanyak tiga kali kepada keluarga. Terakhir kali pada 2013. Namun, Narmi jarang sekali menghubungi pihak keluarga di Indonesia.

"Sekalinya menghubungi itu juga kita mendengar dari teman Narmi sesama TKW di sana," kata Dewi di rumah Narmi, di Kampung Kobakmanyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/6/2022).

Dari cerita sesama buruh migran, kata Dewi, Narmi hidup sangat menderita di sana. Narmi tidak mendapatkan upah yang jelas. Bahkan Narmi juga dilarang berkomunikasi dengan orang luar.

Dari temannya itu, dia tahu bahwa Narmi mendapatkan ancaman ketika ketahuan menceritakan kondisi penderitaan yang dialaminya kepada orang luar. Dia juga diancam saat berkeinginan untuk pulang.

"Kalau mau pulang atau ketahuan ada yang nolong, diancam disuntik mati," kata Dewi.

Temannya itu meminta agar keluarga mencari cara untuk memulangkan Narmi ke Indonesia.

Sementara sponsor yang membawa Narmi pergi menjadi TKI di Arab Saudi sudah bangkrut.

"Saya tahu cerita itu baru-baru aja. Sebab dia (Narmi) saat telepon enggak pernah cerita apa-apa. Kayak lebaran kemarin, pas telepon pake HP temannya," ucap Dewi.

Munah dan Dewi berharap pemerintah membantu memulangkan Narmi agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

Termasuk pemulihan hak-haknya. Keluarga hanya tahu saat ini Nami berada di Alshuaib, Sakaka, Arab Saudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com