Teman sekelas Dea, Dila Irmawati, juga berpandangan serupa. Maka dari itu, mereka dengan sukarela berdiri dan melantunkan doa untuk Eril.
"Beliau orang baik. Semoga kebaikannya menular kepada kaum muda Indonesia. Semoga diberi tempat terbaik di sisi Allah," ucapnya.
Sebagai ungkapan terima kasih kepada Eril, para siswa sengaja membawa mawar putih.
Menurut Dea, mawar putih itu merupakan simbol ucapan terima kasih dan doa yang suci.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih dan doa dengan simbol setangkai mawar ini. Beliau sosok yang baik," ungkapnya.
Baca juga: Pelukan Terakhir Ridwan Kamil untuk Eril…
Jenazah Eril rampung dimakamkan pada Senin sekitar pukul 11.00 WIB.
Usai pemakaman, Ridwan Kamil menyampaikan pidato di samping pusara putranya.
Dalam pidatonya, Emil menjelaskan bahwa keluarga sempat terpukul atas meninggalnya Eril. Namun, kini, keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya.
“Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. Mungkin akan berat, tapi kami sudah menyiapkan hati kalau kami tidak akan lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali,” tuturnya.
Pada penutup pidatonya, Emil mengungkapkan bahwa dirinya merasa bersyukur atas kehadiran Eril di kehidupannya
“Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra, yang dalam kehidupannya, bahkan dalam pulangnya, masih mendatangkan cinta kepada kami, sang orangtua,” tandasnya.
Baca juga: Di Samping Pusara Eril, Ridwan Kamil Bacakan Untaian Kata Penuh Cinta tentang Mendiang Putranya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani; Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Aji Panuntun | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.