Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Suamiku Mengizinkan Aku Menjual Diri demi Membayar Utangnya”

Kompas.com - 17/06/2022, 07:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Sementara itu, para penagih utang terus berdatangan setiap hari. Ia pun bingung bagaimana cara menutup utang-utangnya lantaran usaha yang dijalani tak membuahkan hasil.

Ani menerangkan, para penagih utang itu tiap datang dan sering memaki-maki dan mengancamnya karena tidak bisa membayar utang.

Ia merasa kebingungan, sedangkan sang suami tidak mau bertanggung jawab atas utangnya. Semua tagihan dibebankan kepada Ani.

Hingga akhirnya, Ani memberanikan diri menjadi PSK di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.

Baca juga: Operasi Cipta Kondisi Ramadhan, Satpol PP Gresik Amankan 2 PSK

Sempat merantau ke NTT

Ani mengisahkan, ia dan suaminya pernah merantau ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama 13 tahun. Di sana, mereka membuka usaha servis sofa.

Usaha yang Ani geluti bersama suami terbilang lancar. Hasil usahanya pun bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.

"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," kenangnya.

Baca juga: Pelanggan PSK di Pontianak Dianiaya, 2 Orang Ditangkap

Usai kejadian tersebut, Ani dan suaminya memutuskan pulang ke tempat orangtua Ani di daerah Jawa Tengah.

Selama tinggal di tempat itu, sang suami menganggur. Menurut Ani, suaminya tidak punya keahlian lain selain memperbaiki sofa.

"Suami saya tidak bekerja (nganggur) selama setahun, karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain servis sofa," jelasnya.

Kini, demi mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya dan menutup utang, Ani terpaksa menyusuri lembah hitam.

Baca juga: PSK Mangkal dan Sekelompok Pemuda Pesta Miras di Solo Diamankan Ketika Sahur

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Getir Ibu 4 Anak, Jadi PSK di Pangandaran Demi Bayar Hutang dan Suaminya Membiarkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com