Target kelompok ini adalah truk yang terparkir di bahu jalan tol, dan rest area.
Aksinya akan berlangsung jika sang sopir dan kondekturnya truk dalam keadaan tidur atau istirahat.
"Mereka tidak segan untuk melukai korbannya," ujar Lukman.
Dalam semalam, kelompok ini dapat membegal ban dua sampai tiga ban serap.
"Aksinya dilakukan empat sampai dengan lima hari dalam seminggu." ucapnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Tabrak Truk Muatan Ayam di Tol Cipali, 2 Tewas, 13 Luka-luka
Ban serep hasil curian itu kemudian dijual pada seorang penadah berinisial IS (38) dengan harga per ban sebesar Rp 900.000 sampai Rp 1.300.000, tergantung kondisi dari ban.
"Berdasarkan hasil interogasi selain sebagai penadah IS juga berperan sebagai penyedia sarana kendaraan jenis Avanza yang digunakan oleh para pelaku" ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo.
Modus kelompok begal ini berkendara dengan mobil Toyota Avansa dengan nopol B 2014 POE kemudian berhenti di belakang truk yang menjadi sasarannya.
Lalu empat orang turun, dua pelaku langsung mengambil ban menggunakan kunci roda yang telah dipersiapkan.
Baca juga: Bus Primajasa dan Truk Pengangkut Ayam Terlibat Kecelakaan di Km 93 Tol Cipali
Sedangkan dua pelaku lain mengawasi lingkungan sekitar. Setelah mengambil ban truk kelima orang pelaku langsung meninggalkan TKP.
"Pelaku juga beberapa kali mengganti plat nomor kendaraan untuk mengelabuhi petugas keamanan rest area atau tol." Pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.