Dari pemeriksaan Inafis Polres Cimahi, setidaknya ada lima tusukan pisau yang bersarang di tubuh korban di bagian leher sebelah kanan, pipi kanan, beberapa tusukan di bagian dada, dan luka di bagian lengan kiri.
Secepat mungkin korban berusaha melarikan diri dengan mengendarai pikap.
Dengan bersimbah darah, korban mengendarai mobil dengan sempoyongan hingga berusaha mencari pertolongan medis.
Kurang dari 100 meter dari lokasi penusukkan, korban tidaak sanggup lagi mengendarai hingga meminta pertolongan warga sekitar.
Namun, saat hendak di bawa ke Sespim Polri yang berada tak jauh dari lokasi korban sudah kehabisan darah dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Sosok Babeh, Purnawirawan TNI yang Jadi Sopir Lembang, Tewas Ditusuk Setelah Cekcok soal Parkir
Peristiwa itu sontak menggegerkan warga setempat sehingga warga melapor ke Kepolisian Sektor Lembang untuk menangani kasus tersebut.
Saat itu juga polisi langsung turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi kemudian bergegas memburu pelaku yang didapati berada di dalam sebuah ruko.
"Pelaku saat itu juga langsung diamankan kurang lebih satu jam setelah melakukan penusukan terhadap korban," kata Kanit Reskrim Polsek Lembang, Iptu Sidabuke.
Pelaku tanpa perlawanan akhirnya digelandang ke Mapolsek Lembang untuk dilakukan pemeriksaan dan mulai menjalani proses hukum.
Baca juga: Purnawirawan TNI Tewas Ditikam di Lembang, Dikenal Tak Punya Tempat Tinggal
Saat kejadian tidak pernah ada yang menyangka korban merupakan seorang Purnawirawan TNI.
Warga mengenalnya hanya seorang karyawan biasa yakni seorang sopir pikap di sebuah toko mebel di Lembang.
Muhammad Mubin baru diketahui setelah polisi memeriksa identitas korban di mana identitas yang tercantum di KTP tertulis seorang Purnawirawan.