Prinsip Wiwi tidak pernah berubah sejak awal, niatnya merantau tak lain demi ekonomi keluarga yang lebih baik dari sebelumnya.
Upah hasil bekerja ingin sepenuhnya untuk keluarga di kampung halaman.
"Karena mamah ini enggak tahu cara kirim uang, jadi dia menitipkan uang dan minta bantu majikannya. Tapi sampai sekarang malah tidak ada sepeserpun uang yang masuk ke keluarga," kata Iman.
Sejak 2011, keluarga tak lagi melihat apalagi mendengar suara Wiwi di tanah rantau.
Keluarga hanya bisa berdoa agar Wiwi masih diberi kesehatan dan lekas kembali. Rindu semakin tebal, Wiwi menghilang tanpa kabar.
Setidaknya sudah tujuh kali lebaran anak-anak Wiwi hanya mengucap maaf melalui doa.
Pada 2017, Iman bersama sang ayah mencari kesana kemari dengan mengerahkan segala upaya.
Hingga akhirnya keluarga memutuskan berangkat jauh-jauh dari kampung halaman menuju ibu kota untuk mencari bagaimana kondisi dan di mana keberadaan sang ibu.
"Keluarga waktu itu berangkat ke Jakarta dan datang ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Di sana kami mengadu dan laporan kami diterima untuk diurus," sebut Iman.
Baca juga: Berangkat ke Kamboja dengan Pesawat Carter, 212 Calon TKI Ilegal Ditangkap di Kualanamu
Sepulangnya dari Jakarta, keluarga punya harapan besar negara bisa menemukan dan memulangkan ibunda dari Arab Saudi.
"Setiap dua minggu sekali selama tiga bulan berturut-turut, saya selalu menelpon pihak Kemenlu untuk menanyakan kabar, tapi jawabannya selalu sama. 'Sabar' katanya," tutur Iman.