Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Ladang Minyak Bekas Pertamina Berpotensi Jadi Sumber Pendapatan Daerah

Kompas.com - 03/10/2022, 21:52 WIB
Putra Prima Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) mengatakan, sumur-sumur minyak bumi tua yang ditinggalkan Pertamina bisa menjadi sumber pemasukan baru untuk pemerintah daerah.

"Ladang minyak kecil-kecil ada ribuan lebih, banyak sekali yang ditinggalkan Pertamina. Tugas kami (ADPMET) melobi pemerintah agar daerah diperkenankan mengelola aset itu menjadi formula ekonomi," kata Ridwan Kamil saat menjadi keynote speaker di kegiatan Media Gathering SKK Migas, Hotel Holiday Inn, Pasteur, Kota Bandung, Senin (3/10/2022).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, dengan modal yang tidak terlalu besar, Emil mengatakan hasil yang didapat dari mengolah sumur minyak bumi bisa menambah PAD pemerintah daerah.

Baca juga: Ridwan Kamil: Ini Sepak Bola, Bukan Sepak Nyawa

"Migas itu cuma satu masalahnya, enggak punya duit untuk bertindak sebagai operator. Makanya kita ibarat liga, BUMD kita di liga tiga. Yang kecil-kecil tapi kecil juga puluh ratus miliar untuk PAD. Buat daerah itu besar sekali karena  jarang daerah main di investasi triliun triliun," tuturnya.

Emil menambahkan, APDMET saat ini tengah melakukan komunikasi yang intens dengan Pertamina agar daerah-daerah yang memiliki sumur minyak bumi yang sudah tidak lagi dimanfaatkan Pertamina bisa dioptimalkan kembali oleh Pemda dengan sistem bagi hasil. 

"Skemanya, income maksimal ke BUMD, Pertamina yang punya aset. Ibaratnya kita pinjam mobil yang sudah engak kepakai. Kita rawat, kita bayar secukupnya, mayoritas income ada di pemakai barunya. Yang penting bagi hasil jelas, tanggung jawab jelas. Karena dalam Migas itu yang penting sila kelima, minyak di daerah tapi kontribusi masih dianggap belum maksimal," bebernya.

Emil menyontohkan, salah satu kerjasama Pemerintah Jawa Barat dengan Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Dalam kerjasama tersebut, Pemprov Jawa Barat mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp.300 miliar.

"Jabar dapat Rp 300 miliar pertahun dari ONWJ ladang minyak dengan pertamina di Karawang. Sebentar lagi Insya Allah menyusul Kaltim dan Aceh," ucapnya.

Lebih lanjut Emil menyampaikan bahwa APDMET terus memperjuangkan participating interest 10 persen sebagai bagian dari upaya memberikan kesejahteraan untuk daerah.

Terkait dengan energi, dia  menyampaikan bahwa ada 3 prinsip yang terus diperjuangkan yaitu murah, bersih dan berkelanjutan.

Selain itu, Emil menambahkan saat ini yang diperlukan juga adalah  melatih untuk melepaskan ketergantungan minyak dan beralih ke energi gas yang masuk kategori energi terbarukan.

Menurut dia, meski jumlah gas yang dimiliki Indonesia saat ini sangat banyak, tetapi belum termanfaatkan dengan optimal.

"SKK Migas punya tanggung jawab, bagaimana agar potensi gas yang besar tersebut dapat ditindaklanjuti dnegan transisi konversi gas bisa dimaksimalkan sebelum berada sebagai negara yang sepenuhnya menerapkan penggunaan EBT. Sehingga upaya mendorong penggunaan EBT juga harus sejalan dengan penggunaan energi gas yang lebih besar untuk mengurangi penggunaan minyak," tandasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus mengatakan, proses transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi yang lebih bersih membutuhkan ketersediaan kecukupan energi minyak dan gas sebagai salah satu sumber energi utama yang digunakan saat ini.

Melonjaknya harga minyak dan gas dunia menyebabkan beban keuangan negara dengan tingginya beban subsidi energi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Lansia di Bandung, 20 Tahun Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air

Cerita Lansia di Bandung, 20 Tahun Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air

Bandung
Derita Warga Kiaracondong Krisis Air Bersih, PDAM Juga Tidak Mengalir

Derita Warga Kiaracondong Krisis Air Bersih, PDAM Juga Tidak Mengalir

Bandung
Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 250.000 Sampai 300.000

Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 250.000 Sampai 300.000

Bandung
Bawa Rombongan Menteri, Jokowi Jajal Kembali Kereta Cepat Usai Resmikan Whoosh

Bawa Rombongan Menteri, Jokowi Jajal Kembali Kereta Cepat Usai Resmikan Whoosh

Bandung
Resmikan Whoosh di Jakarta, Jokowi Langsung Bertolak ke Stasiun Bandung

Resmikan Whoosh di Jakarta, Jokowi Langsung Bertolak ke Stasiun Bandung

Bandung
Mahalini hingga Superman Is Dead Bius Penonton Bandung

Mahalini hingga Superman Is Dead Bius Penonton Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 2 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 2 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Bandung
Gudang Logistik RSUD Garut Terbakar, Ruang Cuci Darah Ditutup Sementara

Gudang Logistik RSUD Garut Terbakar, Ruang Cuci Darah Ditutup Sementara

Bandung
Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Bandung
Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Bandung
Buat Konten Video di Rel Kereta Api, Remaja di Indramayu Tewas Tertabrak KA Barang

Buat Konten Video di Rel Kereta Api, Remaja di Indramayu Tewas Tertabrak KA Barang

Bandung
2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

Bandung
Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Bandung
Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com