Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK Tewas di Sukabumi, 7 Tersangka Diciduk Polisi, 4 Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 12/10/2022, 12:58 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri  dilaporkan tewas.

Korban diduga dianiaya di Kampung Pasar, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.

Para pelaku akhirnya diringkus anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak, Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi dari lokasi dan dalam waktu berbeda pada Senin (10/10/2022). 

Baca juga: 3 Rumah di Sukabumi Rusak Terdampak Gempa Bayah Banten Magnitudo 5,5

Para pelaku ini tercatat sebagai pelajar, alumni, dan drop out (DO) dari SMK swasta di wilayah Kecamatan Cisaat.

Kepala Polres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengungkapkan, tersangka yang diamankan berjumlah 7 orang. Dari 7 tersangka, 4 di antaranya anak di bawah umur sehingga tidak diekspos.

"Tiga tersangka yang ini (ditampilkan) merupakan alumni dari sekolah tersebut," ungkap Dedy saat konferensi pers di Palabuhanratu, Sukabumi, Rabu (12/10/2022).

"Satu orang eksekutornya merupakan pelajar yang sudah di DO (drop out) dari sekolah tersebut," sambung dia.

Baca juga: Pasca-banjir karena Sungai Cibening Purabaya Sukabumi Meluap, 1.199 Penyintas Butuh Bantuan

Modus operandinya, lanjut Dedy, para pelaku awalnya ingin mencoret atau menghapus tulisan inisial dari SMK Pertanian Cibadak. Namun saat di lokasi ada anak-anak SMK Pertanian yang sedang nongkrong.

"Dikejar oleh para pelaku dan teman-temannya, korban yang lari terpisah dari teman-temannya didapat oleh inisial DN dan langsung dilakukan penganiayaan," kata dia.

"Pelaku DN melakukan pembacokan dengan menggunakan celurit di punggung kanan dekat dengan leher, setelah tersungkur jatuh langsung dibacok lagi," tutur Dedy.

Menurut Dedy, motifnya rivalitas antar SMK Teknika Cisaat dengan SMK Pertanian Cibadak.

Para tersangka yaitu DM (18) siswa yang di DO dari SMK Teknika, RA (19) penyedia senjata tajam (sajam) merupakan alumni, sementara AN (18) yang menyerang dan mengejar merupakan alumni .

"Empat pelaku lain statusnya masih pelajar," jelas Dedy.

Para tersangka, sambung Dedy, akan dijerat pasal 80 ayat 3 jouncto pasal 76 C Undang-undang Perlindungan Anak dan atau pasal 358 KUPidana jouncto pasal 55 KUHPidana jouncto pasal 56 KUHPidana jouncto UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

"Diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 15 tahun dan pidana paling banyak Rp 3 miliar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com