KOMPAS.com - Tiga dari 105 pelajar SMP IT Al Hikmah Depok, Jawa Barat, yang camping di kawasan wisata Curug Kembar, Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar, Rabu (12/10/2022), tewas terseret arus sungai.
Sementara satu pelajar lainnya hingga kini masih dicari.
"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022) dini hari.
Baca juga: Wisatawan yang Terseret Arus Sungai di Puncak Bogor Ternyata Pelajar SMP Asal Depok
Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini usia 15 tahun.
Ia menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko menjelaskan, rombongan pelajar tersebut berangkat dari Depok menuju lokasi camping ground di kawasan Puncak Bogor, Selasa (11/10/2022).
Sesampainya di lokasi, mereka membangun tenda camping.
Rombongan SMP swasta dari Kota Depok ini hendak melaksanakan kegiatan Latsar Kepemimpinan. Total keseluruhan peserta ada 105 pelajar.
"Mereka baru satu malam kalau enggak salah, berangkat hari Selasa (dari Depok). Informasi sementara yang kami dapat itu mereka melakukan kegiatan latihan dasar kepemimpinan," ucap Aris saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022).
Saat hendak melakukan rangkaian kegiatan, hujan lebat turun mengguyur kawasan.
Namun, mereka tetap melanjutkan rangkaian kegiatan itu dengan hiking menyeberangi aliran sungai kecil yang diapit dua bukit.
Tanpa diduga, aliran arus dari hulu besar turun sehingga empat korban terjebak di tengah amukan derasnya aliran sungai.
Akibatnya, empat pelajar yang terdiri dari siswa dan siswi ini terseret arus dan hilang pada Rabu sore pukul 15.00 WIB.
"Nah, pada saat kemarin siang itu ada kegiatan di aliran curug ya, semacam trekking atau hiking, mereka menyeberangi aliran itu. Karena kan cuaca yang kita tahu di sana tidak menentu, kadang mendung, tiba-tiba hujan besar," ujarnya.
"Pada saat itulah tiba-tiba ada air atau arus deras dari atas. Tanpa diduga itu kejadiannya. Artinya, arus itu tiba-tiba datang kemudian menyeret empat pelajar ini," ucap Aris.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.