Sehari-hari Sutaryo hanya mengandalkan warung kecil-kecilan. Sementara sang istri bekerja di sebuah konveksi rumahan. Keduanya, saling melengkapi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Penghasilan yang tak seberapa dari warung dan gaji sang istri membuatnya tidka bisa membawa Ardiansyah berobat rutin.
"Bayar kontrakan Rp 250.000 sudah sama listrik, ya penghasilan seadanya, saya gak mampu bawa si bungsu berobat," kata dia.
Baca juga: Longsor Kembali Landa Sukamade Banyuwangi, Warga Butuh Bantuan Sembako
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait pengobatan untuk Adriansyah.
Bahkan, Sutaryo sendiri belum pernah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan apapun, selama 20 tahun tinggal di wilayah tersebut.
"Tidak masuk dan terdaftar sebagai KPM untuk bantuan yang lainnya. Belum pernah dapat bantuan apapun, baru mendapatkan bantuan kemarin BLT Dari Dana Desa," jelasnya.
Terkahir, Sutaryo membawa putra bungsunya berobat ke Rumah Sakit Al-Ihsan, Baleendah pada tahun 2017.
"Anaknya pengennya mah diperiksa setiap bulan tapi gak ada biaya, sekarang mah yang penting asupan anak saya terjaga," ujarnya.
Sutaryo berharap ada bantuan dari Pemda Kabupaten Bandung terkait perawatan Adriansyah.
"Anak saya bisa dikasih sehat, karena mau tidak mau ini anak saya, saya ingin lihat anak saya normal," pungkasnya.
Baca juga: Keluh Kesah Pedagang Pasar Kosambi Bandung yang Tidak Kebagian Bantuan dari Presiden Jokowi
Sementara Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku baru mendengar kabar tentang keberadaan Fitri Adriansyah.
Ia berjanji setelah kunjungan kerja ke Jakarta akan mendatangi rumah dari Fitri Adriansyah.
"Nanti setelah pulang dari Jakarta, saya akan jenguk adinda Adriansyah," katanya.
Tak hanya itu, ia meminta pihak Camat untuk segera mengecek keberadaan Adriansyah.
"Kita akan bantu, semua Dinas yang terkait seperti Dinsos, Dinkes juga Camat akan dikerahkan, kalau kurang dari pengobatan kita akan jamin, kalau kurang dari makanan kita akan pasok," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.