Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di Kabupaten Bandung, dari Lahan Menyempit hingga Langkanya Pupuk

Kompas.com - 19/10/2022, 17:35 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Ya gimana lagi, banjir, airnya masuk ke ladang dan sebagian ada yang rusak, kita selamatkan yang masih bagus aja," ungkapnya.

Akibat banjir yang kerap melanda, kini satu petak sawah hanya bisa menghasilkan 17 karung goni atau sekitar Rp 5 juta.

Dengan jumlah itu, Eti hanya bisa membiayai biaya produksi perawatan saja, tanpa membawa keuntungan lebih ke rumah. Kondisi itu tidak sebanding dengan kebutuhan hidup yang semakin melejit.

Melihat ini, Eti hanya bisa pasrah. Bagaimana pun ia dan petani lainnya mesti tetap memanen padi agar bisa bernapas menjalani hari-hari.

Sejauh ini, belum ada solusi konkret terkait persoalan yang melanda para petani ketika hujan melanda.

"Kita hanya bisa mengecek sawah di petak mana yang tidak terdampak, berarti yang di situ yang bisa menghasilkan," tambahnya.

Gangguan Irigasi

Melemahnya produktivitas petani tak hanya disebabkan cuaca ekstrem, namun juga belum diperbaikinya saluran irigasi. 

Sejauh ini saluran irigasi untuk meningkatkan produktivitas petani masih terhambat. Beberapa di antaranya sudah tertutupi benteng-benteng pabrik dan perumahan.

Eti mengatakan, saluran irigasi penting bagi pertumbuhan petani. Pasalnya aliran air bersih yang cukup akan menjamin kualitas padi yang baik pula.

"Jumlah panen kita pasti meningkat, kalau ada pembaruan jalur irigasi buat sawah, karena itu pentingkan," terang dia.

Ia masih mengingat betul, saat pemerintah Desa Tegalluar membangun saluran irigasi untuk petani beberapa tahun silam. Saat itu, jumlah produksi langsung naik drastis.

"Ya kita bisa membawa untung yang cukup dan biaya perawatan juga tertutupi, tadi yang saya jelaskan itu jumlahnya sama dengan waktu pembangunan saluran irigasi ditambah dan diperbaharui," bebernya.

Penyempitan Lahan

Eti dan petani lainnya juga digalaukan dengan lahan pertanian yang kian lama kian menyusut.

Ia mengingat betul, tahun 2003, lahan sawah di wilayahnya lebih dari 2.000 hektar.

"Sekarang dapet ngitung lagi pihak Desa, katanya sekarang tinggal 725 hektar, itu katanya dari 2003 ke 2017," tutur Eti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com