Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi saat ini ibarat mencari jarum di dalam tumpukan jerami yang membuat para petani lelah.
"Sampai sekarang masih belum dapet padahal bentar lagi harus memulai, karena belum dapat pupuk bersubsidi," jelasnya.
Setiap persoalan yang menghadang seperti harus terjawab di pundak Eti dan para petani lainnya.
Jawaban atas bangkitnya sektor pertanian seperti tak pernah ditemukan. Entah sampai kapan Eti dan yang lainnya mampu bertahan terutama mempertahankan ladang miliknya.
"Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan masih bisa menanam dan meladang lagi, sejauh ini saya hidup mengandalkan ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.