Para pemain mengaku tertantang dengan ini. Seperti yang dirasakan Happy Salma dan Laura Basuki.
"Ada bahasa yang tidak saya mengerti meskipun saya orang Sunda. Karena saya perempuan Sunda tahun 1980-an, sedangkan setting film ini tahun 60-an, jadi ada bahasa yang tidak saya mengerti," ungkap Happy Salma.
Apalagi bagi Laura Basuki yang notabene bukan orang Sunda. Ia mendapatkan pelatihan singkat bahasa Sunda selama syuting ini.
"Bahasa Sunda susah, karena cengkoknya beda, kosa kata dan cara pelafalannya juga. Makanya saya degdegan pas film ini diputar di Bandung, takut ada yang ga tepat bahasanya," ungkap Laura.
Film berbahasa sunda ini sudah diapresiasi 17 negara dengan 50 tempat berbeda. Bahkan film ini meraih berbagai penghargaan di sejumlah festival film, di antaranya Berlinale Film Festival ke-72, Februari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.