Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film "Nana", Potret Perempuan Sunda Tahun 60-an dalam Hadapi Hegemoni Patriarki

Kompas.com - 21/10/2022, 16:18 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - "Perempuan adalah korban zaman yang paling nyata," ujar Kamila Andini, sutradara Film Before, Now & Then (Nana) di Bandung, belum lama ini.

Salah satu perempuan itu adalah Raden Nana Sunani. Perempuan sunda yang kisahnya diangkat ke dalam film tersebut.

Menurut Kamila, Nana bercerita tentang seorang perempuan Indonesia yang hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an.

Baca juga: Saat Bahasa Sunda Menggema di Berlinale Film Festival...

Saat itu Nana (diperankan Happy Salma) melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri. Aksinya melarikan diri membuat dirinya kehilangan ayah dan anak.

Ia lalu menjalani hidupnya yang baru bersama seorang lurah, menak Sunda. Meski hidup bergelimang harta dan kemewahan, Nana kerap dianggap remeh keluarga.

Anggapan perempuan harus bisa merawat diri agar tidak melirik wanita lain di luar sana hanya bagian kecil dari ungkapan yang harus dihadapi Nana.

Hingga Nana bertemu dengan simpanan suaminya, Ino (Laura Basuki). Sebagai perempuan menak yang pandai menjaga sikap, Nana tidak melabrak Ino. Malah ia bersabahat Ino.

Dalam percakapannya, kedua perempuan ini memiliki keinginan yang sama. Memiliki kebebasan.

"Nana adalah kisah perempuan yang menjadi korban sebuah era; perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin mencari arti kebebasannya sendiri," tutur Kamila.

Baca juga: 10 Lagu Daerah Jawa Barat Beserta Lirik dan Maknanya

Dalam mengerjakan proyek film ini, Kamila ingin menceritakan seorang tokoh perempuan pada umumnya.

"Seperti nenek kita, kakak kita, atau ibu kita, yang bisa disayangi dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Kebetulan saja ia hidup di masa itu. Tapi kita juga bisa berefleksi dengan masa itu dan masih bisa terhubung dengan masa kini. Saya ingin membuat jembatan dari masa lalu ke masa sekarang," ucap dia.

Kisah Nyata

Film ini diadaptasi dari salah satu bab di novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.

"Ini kisah nyata dari seorang perempuan menak yang tinggal di daerah Lembang," tutur Ahda kepada Kompas.com.

Kisah ini menceritakan bagaimana perempuan yang kerap menjadi korban zaman di masa tahun 1960-an, menghadapi hegemoni patriarki kalangan menak.

Cetak Sejarah

Film Before, Now & Then (Nana) ini mencetak sejarah. Film ini menjadi yang pertama menggunakan bahasa Sunda secara penuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com