Dari hasil penelusuran, fenomena banjir busa itu berasal dari limbah pencucian tong di pabrik penjernih air yang terletak di RW 11, Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat.
"Jadi itu busa sampo bekas cucian tong pabrik penjernih air di RW 11. Kemarin busanya langsung dibersihkan oleh pegawai pabriknya," kata Kepala Desa Gunung Masigit Tarkopa saat dihubungi.
Baca juga: Kisah Eko, Sulap Limbah Plastik Jadi Lukisan Kolase Bernilai Seni
Hingga saat ini, pemerintah desa belum menerima laporan terkait dampak negatif dari sungai berbusa.
Baik berupa gatal-gatal, pencemaran lahan pertanian, maupun keluhan warga lainnya.
"Kita belum terima laporan pengaduan dampak negatif. Saya menduga ini enggak akan menimbulkan reaksi negatif karena ini berasal limbah sampo pencucian tong," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.