Dari hasil penelusuran, fenomena banjir busa itu berasal dari limbah pencucian tong di pabrik penjernih air yang terletak di RW 11, Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat.
"Jadi itu busa sampo bekas cucian tong pabrik penjernih air di RW 11. Kemarin busanya langsung dibersihkan oleh pegawai pabriknya," kata Kepala Desa Gunung Masigit Tarkopa saat dihubungi.
Baca juga: Kisah Eko, Sulap Limbah Plastik Jadi Lukisan Kolase Bernilai Seni
Hingga saat ini, pemerintah desa belum menerima laporan terkait dampak negatif dari sungai berbusa.
Baik berupa gatal-gatal, pencemaran lahan pertanian, maupun keluhan warga lainnya.
"Kita belum terima laporan pengaduan dampak negatif. Saya menduga ini enggak akan menimbulkan reaksi negatif karena ini berasal limbah sampo pencucian tong," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.