Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menabung Uang Koin Selama 1,5 Tahun di Drum, Keluarga di Sumedang Butuh 3 Hari untuk Menghitungnya

Kompas.com - 21/10/2022, 19:56 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Video yang merekam satu keluarga di Sumedang, Jawa Barat (Jabar), membongkar celengannya viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh Aulia, salah satu anak dari penabung, melalui akun TikTok @kucingdalamkarung pada Senin (3/10/2022).

Video itu menjadi sorotan netizen karena memperlihatkan Aulia dan keluarganya menabung uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 di dalam drum.

Aulia mengatakan, ayahnya sudah dua kali membongkar celengan drumnya, pertama pada tahun 2021, dan yang kedua pada Oktober 2022.

Baca juga: 7 Mobil Kecelakaan Beruntun di Jalur Nyalindung Sumedang, 1 Orang Tewas

"Setahu aku dua kali (ayahnya menabung dan membongkar celengan drumnya), sama seperti isi videonya. Satu kali tahun lalu (2021), 2022 yang sekarang," kata Aulia, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (21/10/2022).

Celengan drum yang dibongkar kali ini telah diisi uang koin selama 1,5 tahun, sedangkan yang sebelumnya berisi tabungan selama 5 tahun.

Untuk keperluan keluarga

Sobari, ayah Aulia, mengaku membongkar celengan drumnya kali ini untuk kepentingan keluarganya, termasuk membiayai salah satu anaknya yang akan masuk sekolah.

"Kami membuka tiga drum, masing-masing (drum) ada nama anak saya, karena kebetulan anak saya tiga," ujar Sobari.

"(Tabungan) dihitung selama tiga hari dua malam bersama delapan orang saudara," imbuhnya.

Baca juga: Dinkes Sumedang Catat 14 Kematian Akibat DBD Sepanjang Tahun 2022, Simak Cara Mencegahnya

Dianggap lebih aman

Sobari mengungkapkan, alasannya menabung uang koin di dalam drum adalah faktor keamanan.

Dia menjelaskan, selain tidak mudah dicuri, menabung uang di dalam drum juga tidak akan dimakan oleh rayap.

"Selain drum tidak bisa diangkat, drum juga tidak mungkin kena binatang rayap," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Bandung
Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Bandung
Siswi SMP Diperkosa 2 Pria di Sukabumi, Korban Diajak Main ke Rumah Pelaku

Siswi SMP Diperkosa 2 Pria di Sukabumi, Korban Diajak Main ke Rumah Pelaku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com