Pemerintah Kabupaten Bandung juga berencana akan membangun lima danau buatan untuk menyelesaikan persoalan banjir di Desa Tegalluar.
"Termasuk di wilayah sini juga ada rencana salah satu pengembang ke depannya ini akan membuat danau buatan juga," ungkapnya.
Dadang mengklaim, banjir di wilayah Bandung Selatan, jika diukur menggunakan luas tanah, hanya tinggal menyisakan satu hektar saja.
"Kalau misalnya semua target terwujud, maka persoalan banjir bisa di selesaikan, yang tadinya 3.000 hektar total luas wilayah yang terdampak, dengan adanya pembangunan penanganan banjir saja sudah jadi ratusan ribu hektar, kalau nanti program selanjutnya terbangun mungkin tinggal satu hektar," tuturnya.
Baca juga: Jalan Raya Barat Cicalengka Terendam Banjir, Arus Lalu Lintas Sempat Terputus
Ia meminta warga Kampung Muara dan wilayah lain yang terdampak banjir agar sedikit bersabar.
Saat ini, pihaknya sedang mencanangkan program dengan Citarum Harum, BBWS, DPTUR dan di hulu sungai ada BKSDA.
"Kolaborasi ini sangat penting. Mohon doanya kepada semuanya dan saya juga setiap kejadian begitu banjir maupun longsor, pak Kalak (BPBD) saya perintahkan untuk segera langsung ke lapangan. Terus Pak Camat, Pak Lurah, Pak Kapolsek, dan semua kami bekerja, jadi tidak tinggal diam," tuturnya.
Salah satu persoalan yang disoroti oleh Bupati Bandung di Kampung Muara yakni masih belum terkoneksinya saluran pembuangan dari warga menuju kolam retensi Andir.
Pihaknya menyebut, telah membuat Detail Enginering Desain (DED) dan telah membicarakan dengan pihak BBWS Citarum.
"Tentu ini salah satu faktor supaya aliran drainase ini bisa masuk ke kolam andir," jelasnya.
Baca juga: Banjir, Jalan Dayeuhkolot-Baleendah di Bandung Lumpuh
Tidak hanya itu, saat ini tinggi muka air Sungai Citarum lebih tinggi dibandingkan pemukiman warga sehingga menjadi persoalan tersendiri untuk menuntaskan banjir di Kampung Muara.
Dadang mengatakan ada dua kemungkinan, pertama lahan penduduk harus diurug atau kedua direlokasi.
"Tetapi kalau di sini masih bertahan, saya kira harus tetap saluran yang menuju retensi andir ini harus dibuatkan. Saya telah buatkan DED-nya, Insya Allah akan dibantu akan saya programkan melalui program APBD kita secara bertahap," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.