Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tuntutan Doni Salmanan Diwarnai Aksi Unjuk Rasa Para Korban

Kompas.com - 27/10/2022, 13:25 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Para korban Doni Salmanan kembali menggelar aksi di depan Gedung Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa jam sebelum sidang lanjutan Doni Salmanan berlangsung, pada Kamis (27/10/2022).

Diketahui sidang Doni Salmanan kembali digelar dengan agenda pembacaan tuntutan.

Dalam aksinya, Alfred Nobel salah satu korban meminta haknya dikembalikan. Alfred mengalami kerugian hampir Rp 200 juta lebih.

Ia menyebut, para korban tidak akan mengalami kerugian kalau tidak mengenal Doni Salmanan dan tidak akan mengenal aplikasi investasi Quotex.

Baca juga: Saksi Alhi Digital Forensik Periksa 29 Barang Bukti Digital Kasus Doni Salmanan, Ini Hasilnya

"Kalau gak kenal dia, gak kenal aplikasi itu, dan sekarang kita terpuruk," tuturnya.

Alfred mengungkapkan, setiap materi dan tuntutan yang disidangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sudah sesuai dengan data dan keterangan yang telah diungkapkan oleh masing-masing korban.

"Sebenernya udah sesuai dan sudah P21 kan udah sesuai dengan berkas yang ada," jelasnya.

Para korban dari Doni Salmanan, kata dia, menginginkan harta kekayaan terdakwa diusut seluruhnya.

Menurutnya, Doni Salmanan bukan sukses karena bermain dengan aplikasi investasi Quotex, namun sukses karena menipu.

Tak hanya itu, Alfred menyebut, kekayaan yang dialami oleh manajemen Doni Salmanan berasal dari uang para korban.

"Harus diusut semua hartanya, juga orang-orang yang di dekatnya juga harus diperiksa, manajemen juga kan dulunya orang biasa sekarang udah jadi orang kaya itu kan harta Doni, yang diambil dari kita," jelasnya.

 

Sidang tuntutan terdakwa kasus aplikasi investasi Quotex Doni Salmanan diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para korban. Para Korban Doni Salmanan sudah berkumpul sejak pukul 11.00 siang untuk menggelar aksi dan mengikuti sidang di PN Bale Bandung, Kamis (27/10/2022)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Sidang tuntutan terdakwa kasus aplikasi investasi Quotex Doni Salmanan diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para korban. Para Korban Doni Salmanan sudah berkumpul sejak pukul 11.00 siang untuk menggelar aksi dan mengikuti sidang di PN Bale Bandung, Kamis (27/10/2022)

Ia menilai, seharusnya seluruh rekening miliki Doni Salmanan diperiksa, saat ini dari 8 rekening, hanya 4 yang diperiksa. Para korban Doni Salmanan, lanjut dia, mempertanyakan hal itu.

Alfred mencontohkan kasus serupa yang dialami sejawat terdakwa Indra Kenz. Menurutnya, pengadilan yang mengurusi kasus Indra Kenz, menyita semua harta milik Indra Kenz.

Bahkan, lanjut dia, sanak saudara Indra Kenz yang menikmati kekayaan dari hasil menipu pun ikut diamankan.

"(Kasus) Indra Kenz, semua ditahan, pacar sampai keluarga, kok Doni enggak? Masa cuma satu orang aja, satu orang bisa merugikan 2.500 orang lebih," kata dia.

Ia berharap Doni Salmanan dituntut sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan bertanggung jawab atas apa yang saat ini dialami oleh korbannya.

Baca juga: Saksi Ahli dari Kominfo Sebut Doni Salmanan Bisa Dijerat UU ITE

"Sesuai dengan aturan 8 tahun ke atas. Saya minta kasus Doni Salmanan itu betul-betul ada keadilan, kami minta hak kami di kembalikan, terus minta Doni dihukum berat, karena takut ke depannya dia melakukan lagi," terang dia.

Pantauan Kompas.com di depan Gedung PN Bale Bandung, para korban yang tergabung dalam Paguyuban korban Doni Salmanan berkumpul dengan membawa spanduk berisi tulisan-tulisan tuntutan.

Mereka, berbaris di depan Gedung PN, dan kemudian meminta agar aksinya bisa dilakukan di dalam Gedung PN, namun permohonan itu ditolak oleh pihak keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Polisi Waspadai Pelambatan Arus Mudik di Tol Japek hingga Pajagan

Polisi Waspadai Pelambatan Arus Mudik di Tol Japek hingga Pajagan

Bandung
Arus Mudik, DBMPR Jabar Kebut Perbaikan 630 Lubang di Jalan Provinsi

Arus Mudik, DBMPR Jabar Kebut Perbaikan 630 Lubang di Jalan Provinsi

Bandung
Bupati Karawang Sidak SPBU, Imbas Kecurangan di Km 42 Tol Japek

Bupati Karawang Sidak SPBU, Imbas Kecurangan di Km 42 Tol Japek

Bandung
BMKG Memodifikasi Cuaca demi Pencarian Korban Longsor di Bandung Barat

BMKG Memodifikasi Cuaca demi Pencarian Korban Longsor di Bandung Barat

Bandung
BNPB Janji Bangun Ulang 30 Rumah Terdampak Longsor di Bandung Barat

BNPB Janji Bangun Ulang 30 Rumah Terdampak Longsor di Bandung Barat

Bandung
Jalur Mudik Cileunyi dan Nagreg Aman, Cuma 'Diganggu' PKL

Jalur Mudik Cileunyi dan Nagreg Aman, Cuma "Diganggu" PKL

Bandung
5 Anggota Ormas Pengeroyok Satpam Kantor 'Leasing' Tasikmalaya Jadi Tersangka

5 Anggota Ormas Pengeroyok Satpam Kantor "Leasing" Tasikmalaya Jadi Tersangka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com