Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ini Penyebab Lulusan SMK Jadi Penyumbang Penganggur Tertinggi di Jabar dan Banten

Kompas.com - 10/11/2022, 12:35 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Biasanya yang datang ke Karawang itu yang punya kelebihan. Dari Jateng misalnya dia bekerja, sudah berpengalaman, punya kompetensi, resign, pasti nyari ke Jabar. Sehingga, pencari kerja, terutama di daerah industri akan kalah bersaing. Sehingga, dapat kelihatan dari pengangguran di kota kabupaten yang daerah industrinya banyak justru tertinggi," paparnya.

Pemprov Jabar berupaya untuk menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK. 

Beberapa program sudah dilakukan, yaitu dengan mendorong vokasi melalui Kadin untuk bekerja sama dengan SMK baik melalui praktik kerja maupun magang.

Kemudian, di kawasan industri sudah me-link-an pendidikan SMK dengan para tenant.

Pemprov Jabar juga tengah menyiapkan kurikulum vokasi yang sesuai dengan potensi ekonomi tiap daerah.

"Kita mendorong pendidikan SMK atau LPK sesuai dengan industri yang ada, termasuk SMK pusat unggulan. Contohnya kita punya kawasan Patimban atau Rebana. Kita siapkan untuk mengisi di industrinya," jelasnya.

Banten

Berdasarkan data BPS Provinsi Banten, TPT sesuai pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021.

Baca juga: Lulusan SMK di Banten Sumbang Penganggur Terbanyak, Jurusan Jadi Penyebab

Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan SMK masih tertinggi dibanding tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.

Baca juga: Sumbang Pengangguran Tertinggi, Disdikbud Banten Bakal Batasi Siswa Jurusan SMK

Kemudian diikuti Diploma dan universitas masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen.

Sementara itu, TPT pada kategori pendidikan lainnya mengalami penurunan. Penurunan terbesar pada kategori pendidikan SMA sebesar 2,35 persen.

Terkait TPT dari lulusan SMK, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menilai hal ini kontraproduktif mengingat lulusan SMK dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja dan industri.

"Kalau sebut SMK kontribusi pengangguran harus lihat jurusan apa saja, itu yang kita perbaiki. Kan SMK filosofinya penyiapan lapangan kerja yang cepat. kalau ada kontribusi pada pengangguran itu kontraproduktif, di sisi lain SMK disiapkan masuki lapangan kerja," kata Al kepada wartawan di Gedung DPRD Banten, Selasa (8/11/2022).

Untuk itu, Al Muktabar berkomunikasi dan berdiskusi dengan perusahaan yang tersebar di delapan kabupaten dan kota se-Provinsi Banten.

Dia mencari tahu jurusan apa yang banyak dibutuhkan.

Setelah dilakukan pendalaman, ternyata persoalannya ada pada jurusan di SMK yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

Untuk itu, Pemprov Banten akan membuka jurusan baru dan memperbanyak SDM lulusan yang unggul dan dibutuhkan pasar seperti perbankan, bangunan, dan listrik.

"Makanya, yang akan didorong terakses ke kebutuhan (dunia kerja dan industri). Kita akan ikutkan dalam masa transisi pembukaan jurusan baru, yang sudah ada diselesaikan kecuali masih ada ruang," ujar Al. (Penulis Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com