Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemulung Sampah di Bantaran Sungai Citarum, Mengais Rezeki hingga Dianggap Pahlawan

Kompas.com, 10 November 2022, 14:23 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Genap enam tahun, Maman menjalani profesinya sebagai tukang mulung di sepanjang aliran Sungai Cisangkuy.

Sebuah pekerjaan yang oleh sebagain orang dianggap rendahan dan erat dengan kemiskinan itu tetap ia jalani.

Maman sudah tidak mengenal malu, gengsi atau kata ganti lainnya. Baginya menghidupi anak dan istri menjadi prioritas ketimbang mempertimbangkan penilaian sosial dari masyarakat.

"Enggak ah, biasa saja, mungkin ada yang mencemooh atau merendahkan, tapi saya mah lurus saja, yang penting halal," tambah dia.

Baca juga: Kisah Pemulung di Yogyakarta Dapat Motor Baru dari Orang Tak Dikenal, Mengaku Pemberian Tuhan

Ia menceritakan, pekerjaannya bukan tanpa risiko, di tengah perahu yang terlihat sudah tidak layak, jauh dari kata aman, dan muatan yang kadang membuat perahu tak seimbang.

Maman terkadang merasa was-was, apalagi ketika hujan lebat dan arus sungai mulai deras.

"Wah kalau lagi deras juga saya was-was, kadang mengayuh itu harus ekstra, kalau gak tahu ilmunya dan gak tahu caranya udah bisa ke bawa arus kita," kata Maman.

Mulai dari perahu yang mengalami kebocoran di perjalanan, bertemu ular berukuran besar, hingga menemukan mayat pernah ia alami.

Namun, itu semua tak membuatnya gentar, ia tetap saja mengais rezeki untuk menghidupi keluarga.

"Kalau bocor mah udah sering, tapi sekarang mah sudah enggak panik, kalau harus lompat dan berenang demi keselamatan apa boleh buat," katanya.

Kala hujan deras dan banjir yang melanda masyarakat cakupannya cukup luas, para relawan dari pelbagai lembaga kerap meminta tenaganya untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak.

"Kadang suka bantu juga kalau emang lagi parah banjirnya, bersyukur juga sering diminta bantuan, yakin aja kalau bantu orang yang kesulitan kita juga pasti dipermudah waktu cari bantuan," beber dia.

Baca juga: Identitas Mayat Laki-laki Bertato di Sungai Citarum Terungkap, Ternyata Warga Subang

Berjasa dalam mengurangi sampah

Tak hanya sampah plastik yang memiliki nilai jual yang kerap Maman ambil dari badan sungai, tapi sampah-sampah yang tak bernilai pun pasti diangkut.

"Kalau yang ukurannya besar ya pasti diangkut, kalau gan di naikan ke jalan ya saya buat ke TPS," bebernya.

Ibu Rodiah (38) yang kerap melihat aktivitas Maman mengatakan, kagum dengan keberanian dan apa yang di lakukan Maman di sepanjang Sunga Cisangkuy.

Ia memastikan, sosok Maman pasti ada di sungai sejak pagi sampai siang hari. Tak hanya musim kemarau, musim hujan sekalipun, kata dia, Maman selalu ada membersihkan sampah-sampah di bantaran sungai.

"Dia mah pasti ada, kerjanya sambil bersihin sampah juga," kata Rodiah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau