Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Dasar Hukum, Tim Prabu Polrestabes Bandung Dibubarkan

Kompas.com - 18/11/2022, 15:17 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Tim Prabu Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung sempat dikenal masyarakat kota Bandung.

Namun, tim yang dibentuk pada 2016 saat kepemimpinan Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol, dibubarkan.

Pembubaran Tim ini pun dilakukan tak lama setelah tampuk kepemimpinan Kapolrestabes Bandung berganti dari kombes Pol Ulung Sampurna Jaya ke Kombes Pol Aswin Sipayung, tepatnya pada 2021.

Baca juga: Pria Ini Ditangkap Usai Tantang Tim Prabu dan Sampaikan Penolakan RUU Minuman Beralkohol

Aswin Sipayung menjelaskan kinerja tim tersebut dinilainya sangat baik dalam menjaga kemanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Akan tetapi dari hasil evaluasi, tim tersebut tak memiliki dasar hukum.

"Secara dasar hukum, kemudian apa alasan hukumnya ada Prabu, karena tindakan Kepolisian, pergerakan anggota Polri harus punya dasar hukum, saya lihat sepanjang saya pelajari Prabu itu bagus nama dan tindakannya, banyak juga prestasinya. Tapi, dasar hukumnya tidak ada," ujar Aswin di Mapolrestabes Bandung, Kamis (17/11/2022).

Secara fungsi, kata Aswin, tugas pokok Tim Prabu sudah dilakukan satuan lain, misalnya pencegahan dilakukan satuan Shabara, pencegahan ditangani satuan Binmas, dan penindakan dilakukan satuan Reserse Kriminal dan Narkoba.

Hal itu lah yang mendasari Aswin meniadakan Tim Prabu.

"Oleh karena itu, di masa kepemimpinan saya, Prabu itu saya tiadakan karena tidak sesuai dengan stok yang ada. Di Polrestabes, Prabu itu tidak ada strukturnya yang ada itu fungsi pencegahan dini, pencegahan dan penindakan,  jadi masing-masing fungsi ini sudah ada disatuan kerja saya," katanya.

Baca juga: Pelaku Begal Bersenjata Tajam yang Lukai Korban di Bandung Ditangkap

Meski saat ini Tim Prabu sudah tak ada, kata Aswin, tapi fungsi dan tugasnya tetap dijalankan satuan lain.

"Sekarang ini petugas saya yang ada tiga ribu, itulah Prabu yang sebenarnya. Sesuai dengan tupoksinya masing-masing, Prabu tupoksi pencegahan, Prabu tupoksi sebagai peringatan dini dan Prabu sebagai refresif untuk menjamin Kamtibmas di Kota Bandung," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com