CIANJUR, KOMPAS.com- Setelah gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kondisi perkampungan terutama yang berada di pusat gempa tampak sepi seperti tak berpenghuni.
Rumah-rumah penduduk yang rusak masih dibiarkan dengan kondisi porak poranda dan ditinggalkan penghuninya.
Kerusakan akibat gempa yang berpusat di wilayah Kecamatan Cugenang di kedalaman 10 kilometer itu sangat dahsyat.
Baca juga: Jawa Barat Siapkan Rp 20 Miliar untuk Tanggap Darurat Gempa Cianjur
Tidak hanya merusak rumah-rumah warga, guncangannya juga meluluhlantakan bangunan sekolah, tempat ibadah, toko, gedung-gedung perkantoran dan lainnya.
Gempa mengakibatkan longsor di beberapa titik yang menutup badan jalan sehingga akses transportasi terputus.
Dampak gempa juga telah merusak jaringan pipa air bersih milik PDAM, dan pasokan listrik terputus di beberapa tempat.
Warga terdampak yang selamat masih bertahan di lokasi-lokasi bencana di bawah naungan terpal sebagai tempat tinggal mereka sekarang.
Kondisi ini seperti terlihat di sejumlah permukiman penduduk di wilayah Desa Nagrak, Cirumput, Cibulakan, dan Sarampad.
Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Pemerintah Tanggung Biaya Medis Korban Gempa Cianjur
Warga mengungsi di tenda-tenda darurat di dekat rumah mereka yang rusak sambil berharap mendapatkan bantuan.
“Stok makanan sudah habis, air bersih juga tidak ada, terpaksa menggunakan air yang ada meski kotor dan keruh,” kata Ari (35), seorang warga saat dijumpai Kompas.com di lokasi bencana di Kampung Rawacina, Rabu (23/11/2022).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.