Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Kata "Teh", "Euy", "Atuh", dan "Mah" dalam Bahasa Sunda Menurut Guru Besar FIB Unpad

Kompas.com - 29/11/2022, 12:53 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Saat mendengar penutur bahasa Sunda berbicara, acap terdengar kata-kata seperti teh, euy, atuh, atau mah yang terselip di dalamnya, walaupun tuturan yang diucapkan dalam bahasa Indonesia.

Bahkan tak jarang kata-kata tersebut "menular" kepada penutur bahasa lain karena saking seringnya terdengar.

Lantas, apa arti kata teh, euy, atuh, dan mah?

Guru Besar Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran (Unpad) sekaligus dosen pada Program Studi Sastra Sunda FIB Unpad, Prof. Dr. Cece Sobarna, M.Hum., mengatakan bahwa kata-kata kecil tersebut dalam gramatikal bahasa Indonesia secara umum disebut dengan partikel.

Akan tetapi, secara Linguistis, Cece menjelaskan, kata-kata kecil itu juga bisa dikategorikan sebagai fatis.

Baca juga: Saat Bahasa Sunda Menggema di Berlinale Film Festival...

"Ciri bahasa Nusantara banyak ditaburi kata-kata kecil itu. Bahasa lain ada tapi tidak sebanyak bahasa Nusantara, di antaranya bahasa Sunda dan Jawa, itu banyak sekali," kata Cece kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).

Cece menerangkan, kelas kata fatis atau partikel semacam itu memang berfungsi untuk mengekspresikan rasa karena bahasa daerah merupakan bahasa rasa.

"Pada umumnya, fungsinya (fatis atau partikel) untuk menguatkan saja, tapi itu (teh, euy, atuh, dan mah) juga menjadi karakteristik fitur-fitur sintaksis atau kalimat bahasa Sunda," ujar Cece.

"Jadi kan kalimat itu bisa saja kata-katanya (berasal dari) bahasa sunda tapi rasa bahasa sundanya tidak ada. Dengan kata-kata (partikel atau fatis) yang begitu, rasa sundanya ada," imbuhnya.

Baca juga: 11 Bahasa Daerah di NTT Disebut Terancam Punah

Terkait seringnya penutur bahasa Sunda menyelipkan partikel-partikel tersebut dalam percakapan bahasa Indonesia, menurut Cece, hal itu terjadi karena para penutur tersebut kesulitan mencari padanan kata-kata tersebut dalam bahasa Indonesia.

"Penutur Sunda yang berbahasa Indonesia jadi kesulitan mencari padanannya karena diterjemahkan ini tidak kena, diterjemahkan itu tidak kena, jadi akhirnya terbawa partikel-partikel kecil itu, mewarnai penggunaan bahasa Indonesia," ucap Cece.

"Hal itu menjadi ciri khas bahasa Indonesia ragam Jawa Barat, ragam masyarakat Sunda, karena ketidakadaan konsep atau partikel itu di dalam bahasa Indonesia, jadi dibawa menjadi campur kode," jelasnya.

Arti kata teh

Cece menuturkan, Teh dan 'tuh' berbeda arti. 'Tuh' menunjukkan ke arah penunjukan, sedangkan teh menekankan kata yang mengikutinya.

Baca juga: Belajar Bahasa Korea di Desa Pedawa Buleleng, Peserta Bayar Pakai Sampah Plastik

Dia mencontohkan, budak teh gering (ini anak sakit), jadi gering-nya itu yang ditekankan. Dalam konteks tersebut, teh berfungsi untuk menekankan kata yang selanjutnya.

Sementara itu, Cece melanjutkan, dalam bahasa Indonesia "anak itu sakit", kata 'itu' merujuk pada anak.

"Bahkan teh bisa menjadi penanda subjek, misalnya budak teh gering, maka yang menjadi subjeknya adalah budak," kata Cece.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com