Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi Engkos menyebut salah seorang warga atas nama Asep Sopian mengalami luka di bagian kaki akibat terkena batu dan pecahan genting.
Namun sudah dilarikan ke rumah sakit.
Cerobong power plan itu, lanjut dia, sudah tidak terpakai, dan memang akan dirubuhkan oleh pemilik perusahan.
Baca juga: Mengenaskan, Keluarga Ngatimin Bertahun-tahun Tempati Rumah yang Nyaris Roboh, Bocor di Mana-mana
Namun, pihak perusahaan, sambung dia tidak memberitahu warga terlebih dahulu terkait rencana tersebut.
Engkos menambahkan, pihak perusahaan merobohkan cerobong power plan tersebut dengan cara menumpukan material tanah dan bebatuan untuk menjadi tumpuan ketika cerobong tersebut rubuh.
"Memang cerobong sudah tidak terpakai, kalau kemarin meroboh ke arah Timur enggak ada rumah warga yang terdampak," ungkapnya.
Hal serupa di alami oleh Ibu Yati (46). Ia mengatakan saat kejadian sempat mengira getaran yang diakibatkan reruntuhan cerobong tersebut merupakan gempa bumi.
"Kaya bom, goyang, rumah juga bergetar, gak lama tahu-tahu batu beterbangan dan menimpa banyak rumah di sini," jelasnya.
Baca juga: Kapolri Datangi Lokasi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
Yati membenarkan masyarakat berhamburan ke luar, karena sempat mengira getaran tersebut seperti gempa bumi yang melanda Cianjur beberapa waktu lalu.
"Masyarakat kaget, di kira gempa kaya Cianjur," tuturnya.
Yati mengungkapkan, pihak perusahaan mau bertanggungjawab dan mengganti rugi terkait rumah warga yang terdampak.
"Katanya, perusahaan mau bertanggung jawan 1X24 mengganti kerugian masyarakat, sempat dikumpulkan di Desa," kata dia.