Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wana Wisata Gunung Puntang Bandung, Harga Tiket, Fasilitas, hingga Daya Tarik

Kompas.com - 29/12/2022, 07:06 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bagi kamu pecinta keindahan alam dan sedang mencari wisata alam dengan pelbagai fasilitas, Wana Wisata Gunung Puntang, di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bisa jadi pilihan.

Apalagi, saat ini sudah memasuki libur Natal dan Tahun Baru, tentu berlibur ke wisata alam dengan keluarga atau pasangan pas untuk dicoba.

Menuju ke Wana Wisata Gunung Puntang tidak terlalu sulit. Bagi warga Kota Bandung, hanya perlu menempuh jarak 29,4 kilometer atau setara 1 jam 33 menit.

Baca juga: Hindari Cuaca Ekstrem, Kunjungi 9 Destinasi Wisata Darat di Bangka Belitung

Begitu sampai di lokasi wisata alam Gunung Puntang, pemandangan alam dan udara sejuk akan menyapa pengunjung. 

Tak hanya itu, pendengaran pun akan dimanjakan kicauan burung serta suara hewan liar lainnya yang masih terjaga di Gunung Puntung.

Suasana itu sudah tergambarkan sejak di Gerbang Masuk menuju Wana Wisata Gunung Puntang.

Berbagai Destinasi di Gunung Puntang

Selain panorama alam, Wana Wisata Gunung Puntang menyuguhkan pelbagai destinasi di dalamnya. Mulai dari destinasi wisata edukasi Radio Malabar, wisata alam dengan kamping, hingga wahana mengarungi Sungai Cigeruh.

Baca juga: Cuaca Buruk, Wisata Alam Garut hingga Pangandaran Sepi, Wisatawan Pindah ke Mal

Bahkan baru-baru ini, pengelola berkolaborasi dengan Karang Taruna setempat membangun wisata edukasi budidaya Lebah Api.

"Di sini pure wisata alam pariwisatanya, untuk menikmati alam, kalau bahasa anak mudanya healing," kata salah seorang Pengelola Wana Wisata Gunung Puntang Yanto Priatna (45) saat ditemui, Rabu (28/12/2022).

Bagi yang hobi hiking, bisa menikmati beberapa puncak gunung. Untuk diketahui, Gunung Puntang merupakan salah satu dari Komplek Pegunungan Malabar.

Puncak dari Gunung Puntang terkenal dengan sebutan Puncak Mega dengan ketinggian 2.222 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sedangkan, Gunung Malabar sendiri memiliki puncak yang terkenal dengan sebutan puncak Besar dengan ketinggian 2.343 mdpl, adapula gunung Haruman dengan ketinggian 2.141 mdpl.

Sayang, untuk menikmati keindahan puncak Besar dan puncak Haruman, pihak pengelola sudah menutup akses pendakian dari jalur Gunung Puntang.

Puncak Mega

Namun, pengunjung bisa menikmati puncak Mega, tentu dengan beberapa catatan.

"Karena sekarang cuacanya lagi gak menentu, kami kasih syarat ya harus dengan pemandu dan tidak boleh menginap atau kamping," kata Yanto.

Yanto menjelaskan, dipuncak Mega pengunjung akan diberikan suguhan yang eksotis dan romantis, apalagi kalau bukan menikmati sunset dan sunrise.

Keindahan alam lainnya yang bisa anda nikmati yakni area Camping Ground. Area tersebut, dipersiapkan pengelola khusus bagi anda yang gemar kamping bersama teman atau keluarga.

Area camping tersebut tersebar hampir di seluruh titik-titik sekitar Gunung Puntang. Bahkan, ada satu titik yang bisa didirikan tenda dekat bangunan heritage bekas Radio Malabar.

Bagi yang tidak ingin repot, pengelola menyiapkan fasilitas camping mulai dari tenda berbagai ukuran, sleeping bag, kayu bakar, hingga colokan listrik.

"Memang Wana Wisata gunung Puntang ini terkenal dengan camping ground-nya," ujar Yanto.

Nah, bagi kamu yang menyukai wahana air, Wana Wisata gunung Puntang juga memiliki berbagai destinasi.

Mulai dari Sungai Cigereuh, Curug Siliwangi, hingga Curug Cikahuripan. Namun, saat ini pihak pengelola hanya memperbolehkan pengunjung menikmati indahnya Sungai Cigereuh dan Curug Cikahuripan.

"Kalau posisi Curug Siliwangi itu kan hampir sama dengan jalur pendakian, jadi untuk sementara ditutup," tutur Yanto

Meski demikian, pengunjung tak perlu khawatir, baik aliran Sungai Cigereuh dan Curug Cikahuripan memiliki daya tarik yang tak habis untuk dinikmati.

Airnya yang bersih serta bebatuan yang masih asri, cocok untuk pengunjung yang gemar bermain di wahana air.

Wisata Edukasi

Khusus untuk wisata edukasi, Wana Wisata Gunung Puntang memberikan suguhan bangunan Heritage peninggalan masa kolonial, yakni Bangunan Bekas Radio Malabar.

Di sana, terdapat sisa-sisa bangunan Radio Malabar yang masih kokoh berdiri. Kendati sudah tak berbentuk sempurna, bangunan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang berkunjung ke Wana Wisata Gunung Puntang.

"Radio Malabar itu sering digunakan untuk kegiatan, memang yang menjadi daya tariknya ya bangunan lama itu," jelasnya.

Di dekat Bangunan Radio Malabar, kini sudah terbangun kopi shop lengkap dengan sajian makanannya dengan nama "Berg".

Jadi pengunjung tak perlu khawatir apabila ingin menikmati pemandangan hutan serta Radio Malabar sambil menyantap hidangan Kopi Shop Berg.

Harga Tiket

Harga tiket masuk Wana Wisata gunung Puntang bisa dikategorikan masih terjangkau.

Pengunjung cukup merogoh kocek Rp 25.000 per orang untuk bisa berekreasi di Gunung Puntang.

Nah, bagi yang ingin merasakan sensasi Bangunan Heritage Radio Malabar, pengunjung harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 10.000.

Sedangkan untuk bermalam atau camping harus membayar Rp 35.000 per malam.

Imbauan Cuaca Ekstrim

Lokasi wisata Gunung Puntang sangat cocok untuk penikmat wisata alam. Untuk keamanan, pihaknya selalu mengingatkan tentang cuaca ekstrem yang sedang melanda Bandung Raya.

Karena itu, untuk meningkatkan keamanan, pihaknya menyebar plang peringatan di beberapa titik, baik berupa tulisan atau pun gambar.

Mulai dari imbauan untuk menghindari pohon dengan ketinggian tertentu, tebing, atau tanah yang masih labil dan rentan longsor, hingga pengunjung dilarang masuk wilayah jalur pendakian.

"Jadi jangan ragu buat para pengunjung untuk berkoordinasi dengan petugas yang berjaga di pos," tuturnya.

Yanto juga meminta pengunjung, tetap waspada saat bermain di wahana air sungai. Pasalnya hujan yang kerap turun sejak pagi hingga sore hari tersebut, tak jarang membuat deras aliran sungai.

"Jangan bermain di sungai terlalu lama, terutama keluarga yang membawa anak kecil, khawatir air tiba-tiba deras akibat hujan, apalagi anak-anak harus terus di pantau," tutur dia.

Paling penting dan tak kalah krusial, Yanto mengingatkan para pengunjung tetap menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarang.

"Kalau bisa ya semisal tidak ada tempat sampah tahan diri lah, bawa dulu sampahnya simpan di kantong atau saku kemudian dibuang ke tempat yang semestinya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com