Meski masih menentukan calon pendamping Anies Baswedan yang lebih dulu diusung Partai Nasdem sebagai Calon Presiden 2024.
AHY mengatakan, masih belum bisa menjawab secara definitif.
Ia sadar betul, bahwa kader di setiap masing-masing, baik Nasdem dan Demokrat kerap bertanya terkait langkah selanjutnya.
Baca juga: AHY Kritik Perppu Cipta Kerja: Hukum Dibentuk untuk Layani Kepentingan Rakyat, Bukan Elite
Namun, kata AHY, sebelum memutuskan sesuatu pilihan dalam berkoalisi, ada baiknya koalisi tersebut mempertimbangkan setiap langkah-langkah taktis di lapangan.
"Yang jelas itu kalau itu menjadi kekuatan kami, maka insyaallah koalisi ini bisa pada akhirnya pada saatnya nanti, ya diresmikan lah. Tapi kalau bertanya lalu kapan? Nah inilah misteri politik tidak bisa dijawab secara definitif," jelas dia.
"Dengan demikian mohon bersabar, saya tahu. Kader-kader juga bertanya, kira-kira bagaimana langkah ke depan, kami semua memiliki tujuan besar. Kami ingin meyakinkan langkah-langkah taktis di lapangan tidak mengganggu tujuan besar kami," tambahnya.
AHY berharap koalisi yang sudah dibangun tersebut, bisa terus memperlihatkan perkembangan yang positif.
Baca juga: Ucapkan Selamat Tahun Baru 2023, AHY: Hal Baik Kita Tingkatkan, yang Kurang Diperbaiki
Lebih jauh, ia tak menginginkan koalisi bersama Nasdem dan PKS disebut prematur dan bubar di tengah jalan.
"Terus berjalan, saya lebih baik mengatakan ini masih terus berjalan, dan bergerak. Daripada menyatakan sesuatu yang prematur. Karena kami sepakat, kalau ini jadi maka benar-benar makin mantap. Bukan asal deklarasi kemudian bubar di tengah jalan. Kalau itu yang terjadi, rasanya tidak ada kemajuan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.