Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Anggaran Konten Rp16 Miliar Masjid Al Jabbar, DBMPR: Untuk Materi Ruang Pamer Museum

Kompas.com - 09/01/2023, 15:16 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah menuai pro dan kontra, anggaran Masjid Raya Al Jabbar kembali menyedot perhatian publik. Kali ini mengenai anggaran pembuatan konten Masjid Al Jabbar senilai Rp 16 miliar.

Pengadaan itu muncul dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Barat.

Tender itu dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat. Pada laman itu, tender tersebut bernama '1 Pekerjaan Pembuatan Konten Masjid Raya Provinsi Jawa Barat' dengan pagu anggaran senilai Rp 20 miliar dan nilai HPS Rp 16,3 miliar.

Baca juga: Masjid Al Jabbar Dibangun Pakai Dana APBD Rp 1 Triliun, Ridwan Kamil: Sudah Disepakati Musrenbang

Suparyo, Jafung Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda DBMPR Jawa Barat, mengatakan, konten yang dinaksud dalam LPSE itu adalah penyediaan kebutuhan materi untuk ruang pamer di museum atau marodh Masjid Raya Al Jabbar.

"Jadi bukan konten di sosial media, ini pure untuk edukasi karena Al Jabbar ini bukan hanya sarana peribadatan, di situlah konten diadakan. Isinya tentang sejarah nabi dan sejarah Islam," kata Suparyo saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Senin (9/1/2023).

"Jadi untuk paket (pengadaan) itu, untuk memenuhi kebutuhan mengisi bahan di ruang pamer, marodh, atau museum. Jadi kebutuhannya menyediakan bahan pamer bentuknya multimedia, panel grafis, diorama, dan benda koleksi," tuturnya.

Baca juga: Ada Pemeliharaan Karpet, Kunjungan ke Masjid Al Jabbar Dibagi 3 Sesi, Catat Waktunya

Menurut Suparyo, nilai Rp 16 miliar sudah sesuai dengan kajian perencana untuk mengisi ruangan marodh seluas 3.000 meter persegi dengan berbagai materi edukasi.

Anggaran proyek konten Museum Al Jabbar, kata Suparyo, di luar nilai proyek masjid dan area sekitarnya.

"Itu hasil kajian perencana sesuai aslinya, ini kan sarat dengan seni, kreativitas juga. Semuanya unsur seni bukan mahal atau tidak ya tapi jumlah yang diproduksi untuk mengisi ruang itu cukup banyak karena volumenya banyak jadi nilainya banyak," tutur Suparyo.

Ia menuturkan, pengerjaan museum Al Jabbar sudah dimulai sejak akhir Juli 2022. Saat ini, pengerjaan museum tersebut telah selesai dan rencananya akan diresmikan pada Februari 2023.

"Secara produk sudah selesai akhir tahun lalu, hanya perlu ada kajian lebih lanjut, supaya orang bisa menikmati karena itu kan ruang pamer. Pengerjaan sudah selesai, jadi harus ada mekanisme pengaturan arus (kunjungan) karena ruangannya sangat terbatas 3.000 meter persegi," ungkapnya.

Gagal Lelang

Ia juga menjelaskan soal proses lelang yang sempat gagal. Suparyo menuturkan, tender tersebut tidak ada masalah dan dikawal langsung oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Untuk diketahui, pemenang dari tender itu yakni PT Sembilan Matahari.

"Jelas, itu menggunakan tender dan dikawal langsung LKPP, enggak ada urusan koneksi-koneksi, sesuai pasar yang bersedia dan berminat. Jadi memang sesuai mekanisme yang ada sesuai hasil proses dilanjut tender berikutnya dan akhirnya diperoleh pemenangnya ini hasil konsultasi dengan PBJ," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com