Korban bernama Siti dan Farida dibunuh saat menagih janji kepada tersangka yang mengaku bisa melipatgandakan uang mereka.
Dia menuturkan, menguasai harta korban menjadi salah satu motif kejahatan para tersangka dari motif lainnya yang masih didalami penyidik dalam pemeriksaan.
Sejauh ini, komplotan serial killer ini telah menghimpun dana dari para korban sebesar Rp 1 miliar.
"Tersangka Dede yang mengompulir dana-dana ini, yang disetorkan dari para korbannya yang merupakan TKW,” ujar dia.
Polisi masih menelusuri dan mendeteksi kemungkinan korban lain dalam hal pengiriman uang tersebut.
“Aliran dana masih kami dalami. Keterangan tersangka kurang lebih Rp 1 miliar,” kata Hengki.
Korban Farida telah ditemukan jenazahnya terkubur di dalam rumah di Kampung, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Kamis (19/1/2023).
Sementara korban Siti dibunuh dengan cara didorong ke laut dan keberadaan jenazahnya tengah dalam pengungkapan pihak kepolisian.
Berkaca pada kasus ini, pihaknya meminta masyarakat tidak mudah terjebak dengan pola-pola kejahatan atau modus operandi seperti yang dijalankan tersangka.
“Seolah bisa meningkatkan dananya dengan janji-janji tertentu, bisa bertambah, jadi rumah besar, dan lainnya. Ternyata bukan hanya harta yang hilang, bahkan juga nyawa,” tegas dia.
Menurut Hengki, komplotan pembunuh berantai ini telah merencanakan semua aksi pembunuhannya.
Hal ini tergambar dari sejumlah persiapan yang dilakukan sebelum menghabisi para korban.
Para tersangka bahkan telah membuat lubang yang diduga disiapkan untuk mengubur calon korban berikutnya.
“Seperti yang di belakang ini (rumah Wowon), ada disiapkan lubang baru. Kami akan dalami,” kata Hengki.
Tak hanya itu, para tersangka juga sempat membuat lubang yang sama di rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi.
“Ini artinya sudah direncanakan. Ancamannnya bisa sampai hukuman mati," imbuhnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor Khairina, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.