Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tati, Bangunkan Semua Warga Kampung Margahayu Bandung agar Tak Tewas Terbakar

Kompas.com - 07/02/2023, 16:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi Tati Rosmiati (37), warga Kampung Kebon Kalapa, RT 03 RW 06, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, patut diacungi jempol.

Pasalnya, saat Kampung Kebon Kalapa dilanda kebakaran pada Senin (6/2/2023) malam, Tati memberanikan diri untuk keluar rumah dan membangunkan warga yang lain.

Baca juga: 25 Rumah di Margahayu Bandung Terbakar, Diduga akibat Salah Seorang Warga Menyalakan Lilin

Awalnya, Tati mencium ada bau asap pekat pukul 22.30 WIB. Dia keluar dan menemukan bahwa sumber asap berasal dari rumah yang berdempetan dengan rumahnya.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Margahayu Bandung, Api Hanguskan 25 Rumah dalam 10 Menit

Saat itu rumah tersebut sudah terbakar. Tati berteriak meminta tolong sambil berlari.

"Terus enggak lama dari situ saya mencium ada asap. Penasaran saya, akhirnya keluar dan mencari apinya. Ternyata ada di rumah sebelah saya, tepatnya di belakang rumah," ujarnya saat ditemui, Selasa (7/2/2023).

Tati menyebutkan, suara teriakannya membangunkan warga yang ada di RT 01 dan RT 02.

Teriakannya itu langsung direspons oleh warga lain hingga pengurus masjid di dekat rumahnya ikut mengumumkan adanya kebakaran.

"Saya langsung teriak-teriak ada kebakaran. Api udah gede, saya lari ke sana kemari ke kampung sebelah teriak-teriak kebakaran. Saya minta tolong ke RT 02, RT 01, saya minta tolong ke bapak-bapak karena semua sudah tidur. Alhamdulillah udah keluar, di masjid akhirnya diumumkan," imbuhnya.

Meski jadi orang pertama yang menyadari adanya kebakaran itu, Tati tetap harus merelakan kehilangan rumah miliknya yang terbakar.

Namun, dia tetap bersyukur di tengah musibah yang melanda, semua anggota keluarganya tak ada yang menjadi korban.

"Alhamdulillah enggak ada korban keluarga saya, tapi rumah dua habis. Rumah saya dan rumah anak. Barang, uang, kebakar semua dan enggak ada yang tersisa. Saya kaget lihat api di sana-sini, terus tinggi juga apinya," tuturnya.

Hampir kehilangan anak bungsu

Tati mengaku panik dan takut saat berupaya membangunkan warga. Namun, saat itu dia hanya berpikir agar tak ada korban jiwa.

Fokus membangunkan warga, Tati sendiri lupa bahwa putra bungsunya, Rizal Subagja, tertinggal di kamar dan dalam kondisi terlelap.

Anak pertama Tati yang menyadarkan bahwa putra bungsunya masih belum dievakuasi.

"Anak saya sempat hampir enggak terselamatkan karena saya panik. Dia lagi tidur, padahal api sudah gede. Anak yang pertama tuh yang pertama sadar bahwa Rizal Subagja ketinggalan di dalam," kata dia.

Saat itu, putra keempat Tati sedang membantu sang suami untuk memadamkan api menggunakan air selokan.

"Yang satu lagi tidur, yang satu lagi bantu bapaknya memadamkan api. Saya teriak-teriak, yang tertinggal itu Rizal Subagja kelas 5 SD dan Sandi Sopandi kelas 2 SMP," jelasnya.

Saat ini, dia masih belum menerima bantuan dari pemerintah setempat. Namun, Tati telah didata terkait kerusakan rumah.

Sementara ini, Tati dan anggota keluarga lainnya harus tinggal bersama anak pertamanya yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.

Kini, untuk mempertahankan hidup, Tati hanya menjual barang-barang yang terbuat dari besi untuk dipilah kemudian dijual.

Selain itu, untuk menambah pemasukan, Tati juga akan kembali berdagang sayur keliling menggunakan nyiru (tampah).

Kehilangan mata pencarian

Tati merupakan asli warga Kampung Kebon Kalapa.

Sehari-hari Tati berprofesi sebagai tukang sayur keliling. Di rumahnya ia berjualan sembako.

Namun, barang-barang jualannya untuk mengais rezeki sudah habis dilalap api.

"Saya itu punya warung, dagang sayuran, terus roda terbakar, sayuran juga terbakar. Udah belanja buat warung habis juga terbakar. Saya jualan di rumah sembako, kalau sayuran mah keliling," kata dia.

Tak hanya itu, seragam sekolah dan sepatu baru untuk anaknya yang masih sekolah di bangku SMP dan SD pun habis terbakar.

Sebelumnya diberitakan, 25 rumah di Kampung Kebon Kalapa, RT 03 RW 06, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terbakar pada Senin (6/2/2023) malam.

Kepala Desa (Kades) Sukamenak Taufik mengatakan, dari catatannya, rumah yang mengalami rusak berat mencapai 21 rumah, sedangkan yang rusak ringan empat rumah.

Taufik menduga penyebab kebakaran tersebut akibat salah seorang warga menyalakan lilin akibat token listrik rumahnya habis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bandung
Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Bandung
Ada Tren 'Resign' Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Ada Tren "Resign" Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Bandung
Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com