BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang mengalami keracunan di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bertambah.
Pada Senin (11/2/2023) pagi, tercatat 77 warga mengalami keracunan.
Kini, jumlah korban keracunan makanan usai menyantap nasi boks dari pengajian dalam peringatan Isra Miraj di Masjid As Saniyah, Kampung Cilangari, RW 11 Desa Cilangari pada Sabtu (11/2/2023) menjadi 83 orang.
Dari 83 pasien itu, 46 di rawat di Puskesmas DTP Gununghalu, 7 dirujuk ke RSUD Cililin, sementara 30 orang melakukan pemulihan di rumah mereka masing-masing.
Baca juga: Diduga Sebabkan Keracunan 77 Jemaah Pengajian di Bandung Barat, Sampel Nasi Boks Diuji
Kepala Puskesmas Gununghalu dr Edi Junaedi mengatakan, petugas Puskesmas Gununghalu cukup kewalahan dengan bertambahnya pasien sejak Senin pagi hingga siang ini.
"Betul korban keracunan terus bertambah. Hari ini saja sudah ada lima orang masuk lagi. Jadi total yang dirawat di sini ada 46 pasien," ujar Edi saat dihubungi via WA, Senin (13/2/2023).
Edi menyebutkan, Puskesmas Gununghalu hanya menyediakan 15 bed untuk merawat pasien. Sementara jumlah pasien yang datang saat ini tercatat sampai 46 pasien.
Mau tak mau sebagian besar pasien harus dirawat tanpa menggunakan kasur, beberapa ruangan untuk sementara dialihfungsikan demi menampung puluhan pasien.
"Kita terpaksa pakai ruang tunggu Laboratorium untuk dipakai perawatan. Supaya gak diluar karena mayoritas pasien adalah lansia. Karena gak ada bed, mereka pakai tikar dulu," paparnya.
Baca juga: Jumlah Warga Keracunan Makanan Pengajian di Bandung Barat Bertambah Jadi 77 Orang
Dari hasil pendataan, keluhan dari 46 pasien yang dirawat akibat keracunan itu hampir sama, mulai dari mual-mual, pusing, naiknya suhu badan, hingga diare.
Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan yang dibagikan pada saat gelaran pengajian dalam peringatan Isra Miraj di Masjid As Saniyah, Desa Cilangari dua Sabtu lalu.
"Makanan itu sudah kita bawa sampelnya untuk dicek kemarin. Dalam waktu dekat hasilnya keluar," tutur Edi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.